SUKABUMIUPDATE.com - Pantai Palabuhanratu selalu dipadati wisatawan jika musim liburan tiba, seperti saat libur Lebaran kali ini banyak warga berbondong-bondong mendatangi salah satu kawasan pantai di Kabupaten Sukabumi ini.
Meski tiap musim liburan selalu saja ada wisatawan yang menjadi korban kecelakaan laut seperti tenggelam, namun tidak menyurutkan wisatawan untuk tetap datang saat musim libur tiba.
Banyak orang yang mengkait-kaitkan kasus wisatawan terseret ombak hingga tenggelam dengan mitos di Palabuhanratu yakni penguasa pantai selatan jawa Nyi Roro Kidul.
Baca Juga :
Ya, hal tersebut tidak mengherankan mengingat pantai ini masih menjadi bagian dari garis pantai selatan jawa.
Namun, dibalik hal mistis tersebut. Ternyata kasus laka laut di Pantai Palabuhanratu bisa dijelaskan secara ilmiah jika melihat kondisi dan karakteristik oseanografis Palabuhanratu.
Mengutip dari Phinemo.com, Yudi Wahyudin dalam makalah “Karakteristik Sumberdaya Pesisir dan Laut Kawasan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat”, menjelaskan jika karakteristik umum oseanografi pantai selatan Jawa Barat termasuk kawasan Palabuhanratu merupakan salah satu samudera dengan ciri berombak besar, batimetri laut dalam dan tinggi gelombang dapat mencapai hingga lebih dari tiga meter.
Pantai Palabuhanratu memiliki gelombang yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kawasan pantai utara Jawa.
Contohnya Indramayu, saat musim barat tinggi gelombang pada musim barat hanya 0,02-0,75 meter, dan di musim timur lebih kecil lagi yaitu hanya 0,008-063 meter.
Berbeda dengan di selatan jawa, tinggi gelombang antara 0,45-1,55 meter, dan di musim timur mencapai 0,4-1,58 meter.
Hal ini karena pesisir selatan Jawa termasuk Palabuhanratu berbatasan langsung dengan laut lepas yakni Samudra Hindia.
Selain itu, bentuk morfologi dasar laut di sejumlah lokasi pantai selatan Jawa juga sangat memungkinkan terjadinya empasan gelombang cukup besar ke pantai hingga memicu terjadinya arus seretan.
Contohnya seperti arus laut yang disebut ‘Rip Current’. Arus ini sangat berbahaya bagi siapa saja yang beraktivitas di bibir pantai termasuk para wisatawan yang tengah berenang.
Rip Current bergerak sejajar dengan garis pantai dan memiliki kekuatan sangat kuat bahkan dinilai dapat menghanyutkan perenang terkuat sekalipun.
Arus inilah yang tidak disadari banyak wisatawan dan kerap menjadi penyebab wisatawan terseret ke tengah laut hingga tenggelam.
Itulah penyebab seringnya terjadi wisatawan tenggelam di Pantai Palabuhanratu jika dilihat secara ilmiah.