SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah sandal yang diperkirakan berusia sekira 1.700 tahun yang berasal dari Zaman Besi ditemukan di gunung es Norwegia.
Penemuan sandal dari Zaman Besi teesebut memberi petunjuk jika gunung es di Norwegia tersebut telah menjadi rute perjalanan manusia sejak ribuan tahun silam.
Baca Juga :
Dikutip dari hitekno.com (poetal suara.com), Sandal berusia 1.700 tahun ini ditemukan seorang pendaki gunung di daerah yang dikenal sebagai Horse Ice Patch pada akhir Agustus 2019.
Pendaki tersebut menghubungi para peneliti di Secrets of the Ice, yang mempelajari arkeologi yang diawetkan di dalam gletser dan lapisan es.
"Dia mengirimi kami koordinat GPS dan foto serta meninggalkan penemuan itu di dalam es," kata Espen Finstad, arkeolog yang bertanggung jawab atas laporan dari situs pendakian tersebut, seperti dikutip dari Live Science pada Rabu (4/5/2022).
Setelah para arkeolog menemukan sandal itu, tim memberi penanggalan radiokarbon pada alas kaki tersebut sekitar 300M.
Tim peneliti juga menemukan artefak lain di daerah tersebut, seperti tekstil, tetapi tidak ada yang setua penemuan sandal itu. Para akeolog kemudian mengumumkan penemuan tersebut pada 8 April.
Sandal dan temuan lainnya, seperti kotoran kuda beku yang berasal dari Zaman Viking, menunjukkan bahwa rute melintasi gunung es menghubungkan pedalaman Norwegia ke pantai.
Bukti penemuan sandal tersebut juga menyoroti orang-orang yang menggunakan gunung lebih dari satu milenium yang lalu.
"Orang-orang tidak takut untuk pindah ke daerah pegunungan yang sulit. Mereka telah melakukan perjalanan jarak jauh dan melakukan kontak dan pertukaran," tambah Finstad.
Selain itu, sandal tersebut terinspirasi oleh mode di Kekaisaran Romawi yang menunjukkan bahwa orang-orang yang melintasi gunung Norwegia memiliki kontak dengan dunia luar.
Temuan lain dari celah gunung mengungkapkan bahwa pemburu sering mengunjungi situs tersebut. Panah dan poros, yang berasal dari sekitar 2.000 hingga 3.000 tahun yang lalu, menunjukkan bahwa daerah itu digunakan oleh pemburu yang mengejar rusa kutub.
SUMBER: SUARA.COM | HITEKNO.COM