SUKABUMIUPDATE.com - Nelayan dan warga yang beraktivitas di pesisir Sukabumi Jawa Barat diminta waspada hingga dua hari kedepan. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi) memantau potensi ombak hingga 6 meter akibat situasi siklonik dari keberadaan bibit Siklon Tropis 98S di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Barat.
Mengutip berita tempo.co, pemantauan sepanjang Rabu, 27 April 2022 dilakukan untuk memperkirakan cuaca pada hari ini, Kamis hingga Jumat (28-29 April 2022). Menurut BMKG, bibit siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1000 mb.
Sistem ini bergerak ke arah timur-tenggara dan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori rendah hari ini. "Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut," kata BMKG dalam keterangan pada rilis merujuk pengaruh keberadaan bibit siklon dan konvergensi tersebut.
Tinggi gelombang antara 4-6 meter (sangat tinggi) disebutkannya berpeluang terjadi di Samudera Hindia barat Lampung dan Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah.
Kondisi perairan selatan Sukabumi sendiri terpantau kurang 'bersahabat' sejak hari Senin lalu, 25 April 2022. Bahkan pesisir teluk Palabuhanratu Sukabumi beberapa kali disergap gelombang pasang.
Kepala Kawasan Kota Balawista, Dani Supirman mengatakan tinggi Gelombang Pasang yang terjadi beberapa hari terakhir mencapai tiga hingga empat meter. Ia mendapatkan informasi dari BMKG bahwa kondisi gelombang tinggi ini masih akan terus terjadi hingga hari Sabtu, 30 April 2022.
Apabila hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur diperkirakan Gelombang Pasang akan terjadi hingga libur lebaran. "Prediksi kami Gelombang Pasang akan terjadi di tiga hingga empat hari kedepan, paling normal lagi di hari Sabtu. Namun jika intensitas hujan terus meningkat, maka gelombang laut akan terus pasang hingga libur lebaran nanti," ujarnya.
Untuk libur lebaran nanti, Balawisata menyiapkan 129 personil yang dibagi ke beberapa pos penjagaan di sepanjang pantai Pelabuhan Ratu hingga Cisolok kemudian di objek wisata lain seperti curug. "Kita akan persiapkan anggota sebanyak 129 orang yang disiagakan di 26 pos penjagaan, termasuk curug-curug, di sepanjang pantai Palabuhanratu hingga Cisolok," tuturnya.
Lebih lanjut, Dani mengimbau kepada masyarakat yang hendak berlibur untuk tetap mematuhi rambu peringatan dan himbauan petugas. “Kita dan Satpolair sudah siapkan banner atau baliho larangan, serta himbauan dan bendera merah tanda bahaya juga toa [pengeras suara]. Kami harap masyarakat bisa mengindahkan himbauan ini, untuk antisipasi tindakan preventif," pungkas Dani.