SUKABUMIUPDATE.com - Panas terik cuaca membuat Puasa di bulan Ramadan mungkin terasa susah dihadapi, padahal lamanya masih terbilang wajar.
Waktu puasa berbeda di negara lain, ada yang seharian bahkan ada yang menjalankanya begitu singkat.
Lantas, kenapa lama waktu puasa di setiap negara beda-beda?
Mengutip dari @neuron, singkatnya hal tersebut dikarenakan waktu puasa ditentukan oleh waktu matahari terbit dan terbenam. Sehingga, durasi puasa akan beda karena lamanya waktu siang di banyak tempat juga berbeda-beda.
Apa yang membuat hal tersebut terjadi?
Seperti kita ketahui bahwa bumi yang kita tinggali ini berbentuk bulat dan mengitari matahari dengan posisi miring. Karena miring, Posisi bumi saat mengitari matahari lah yang buat pergantian musim dan suhu di bumi yang beda-beda hingga pada lama atau sebentarnya suatu tempat disinari matahari.
Jadi bisa saja suatu waktu ada tempat yang siangnya itu selesai dalam waktu yang sesingkat dan di waktu yang lain siangnya bisa super lama.
Misalnya seperti di Kanada, jika sedang musim panas siangnya bisa sampai 16 jam. Beda lagi kalau di Australia, pada saat yang bersamaan hanya bisa melihat matahari 10 jam saja.
Tapi itu semua tidak berlaku untuk negara-negara beriklim tropis di garis khatulistiwa seperti Brazil, Kenya dan tentunya Indonesia yang lama puasanya hampir selalu sama.
Namun, jika kita berpikir puasa 13-16 jam perhari sudah lama, bagaimana orang-orang yang harus berpuasa di Artik dan Antartika yang letaknya di kutub utara dan selatan bumi Benua yang sangat dingin ini bisa alami matahari yang tak pernah terbenam atau bahkan tidak terbit-terbit
Lalu kalau nanti zaman sudah semakin maju dan banyak manusia pindah keluar angkasa, bagaimana cara puasanya disana? Bagaimana menurut kalian?