SUKABUMIUPDATE.com - Hari ini, 18 Maret 2022 diperingati sebagai hari tidur sedunia. Banyak studi menyebut setiap orang membutuhkan tidur yang baik 7-8 jam setiap malam, namun, wanita membutuhkan lebih banyak dan kualitas tidur yang lebih baik daripada pria.
Mengutip artikel tempo.co, menurut sebuah studi tahun 2014, 'Exploring Sex and Gender Differences in Sleep Health: A Society for Women's Health Research Report' yang diterbitkan di National Library of Medicine, Nitin Gupta, direktur eksekutif Springfit mengatakan bahwa jam tidur yang optimal bervariasi pada pria dan wanita.
“(Penelitian) juga menyatakan bahwa wanita 40 persen lebih rentan terhadap insomnia dan sindrom kaki gelisah, dan pria juga cenderung memiliki tidur yang lebih nyenyak daripada wanita,” katanya.
Menurut Gupta, belum ada penelitian yang menunjukkan jumlah pasti tidur yang dibutuhkan oleh wanita dibandingkan dengan pria. Namun, rata-rata setiap individu membutuhkan sekitar 7-8 jam setiap hari untuk kesehatan yang baik.
“Menurut penelitian yang dipublikasikan di PMC, jurnal National Center for Biotechnology Information, US National Library of Medicine, wanita cenderung tidur 11-13 menit lebih banyak daripada pria. Disebutkan juga bahwa perbedaan tidur antara pria dan wanita disebabkan oleh berbagai faktor perilaku dan biologis,” tambahnya.
Salah satu alasannya adalah perempuan lebih rentan mengalami gangguan tidur. Kondisi ini menyebabkan kantuk di siang hari dan gejala lainnya, kata ahli.
“Meskipun pria dan wanita mengalami masalah tidur lama kelamaan, wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya. Ada tren peningkatan jumlah kasus gangguan tidur pada wanita, khususnya insomnia, sleep apnea, dan sindrom kaki gelisah.”
Insomnia adalah gangguan tidur dimana sulit untuk mendapatkan tidur dan tetap tertidur. Sleep Apnea adalah gangguan tidur di mana pernapasan tiba-tiba berhenti dan mulai saat tidur.
Wanita di atas 50 memiliki risiko lebih besar untuk gangguan tidur ini. Sementara, sindrom kaki gelisah adalah suatu kondisi di mana seseorang merasakan dorongan untuk menggerakkan kakinya, bahkan saat sedang beristirahat. Satu-satunya kelegaan datang dari aktivitas fisik.
“Selain gangguan tidur ini, wanita juga mungkin menderita ketidakseimbangan hormon, kehamilan, siklus menstruasi, dan usia tua yang membuat mereka tidak bisa tidur nyenyak,” kata Gupta.
SUMBER: INDIAN EXPRESS/TEMPO.CO