SUKABUMIUPDATE.com - Joint Typhoon Warning Center hari ini, Sabtu (12/3/2022) kembali merilis kemunculan situasi siklonik atau bibit siklon tropis di selatan Indonesia, tepatnya samudera hindia selatan Jawa. Bibit siklon ini diberi kode 90 S, dan saat ini kemunculannya terus dipantau oleh sejumlah piranti radar dan satelit cuaca, termasuk menginformasikan dampaknya.
Mengutip grup facebook info gempa dan cuaca publik, wilayah konveksi (Invest 90S) telah bertahan dekat 11.1°LS, 110.1°BT, sekitar 395 kilometer Tenggara Cilacap - Jawa Tengah dan berpotensi menjadi bibit Siklon Tropis.
Citra Satelit Animasi Enhanced Infrared (EIR) A 110840Z dan Citra Microwave SSMIS 37 GHZ menggambarkan sistem sirkulasi yang luas dengan konsolidasi tekanan rendah konveksi formatif (LLC).
Analisis tingkat atas menunjukkan sistem dalam area yang menguntungkan untuk pengembangan dengan geser angin vertikal rendah (<15KTS), outflow suhu permukaan laut yang hangat (28 - 29°C) SST.
Model Global memperkirakan baik bahwa "90S" akan terus berjalan ke BARAT selanjutnya ke Barat - Selatan sebagai intensifikasinya.
Pemodelan UKMET dan JGSM memperkirakan "90S" tetap bertahan pada kategori rendah hingga sedang selama 48 jam berikutnya.
Angin permukaan berkelanjutan maksimum diestimasikan sekitar 20 sampai 25 knots, sedangkan tekanan tingkat laut minimum diperkirakan menjadi 1007 MB.
Memiliki potensi berkembang menjadi Siklon tropis signifikan dalam 24 jam ke depan: kategori rendah
Dampak yang terjadi pada kondisi cuaca di Indonesia yaitu:
- Potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat yang dapat disertai angin kencang dan kilat/petir di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta
- Potensi peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi di perairan Selatan, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta
SUMBER: #GempaCuacaPublik (JTWC US NAVY)