SUKABUMIUPDATE.com - Sampah dikabarkan memenuhi wilayah pesisir Pantai Loji Palabuhanratu Sukabumi. Hal tersebut disebabkan oleh kiriman banjir dari muara Sungai Cimandiri. Tentunya banjir sampah ini akan mengurangi keindahan pemandangan, serta berdampak buruk bagi kehidupan makhluk laut di sekitar lokasi.
Seperti yang kita ketahui, sampah sudah menjadi masalah bersama selama bertahun-tahun. Banyak limbah dan sampah yang dibuang ke sungai, sedangkan titik akhir sungai adalah laut.
Bisa kita bayangkan, para penghuni lautan semacam ikan, crustacea dan hewan laut lainnya terdampak materi-materi sisa dari manusia.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas dampak sampah yang membanjiri Pantai Loji Palabuhanratu Sukabumi.
Mengenal Sampah
Melansir foresteract.com, sampah adalah materi sisa yang dihasilkan dari proses produksi dan rumah tangga. Selain itu, sampah juga didefinisikan sebagai benda-benda terbuang yang sudah tidak lagi dipakai oleh makhluk hidup atau tidak memiliki nilai fungsinya lagi.
Menurut Undang-Undang No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi-padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Maka dapat disimpulkan, sampah adalah materi sisa atau yang sudah tidak memiliki nilai guna yang kemudian dibuang ke lingkungan.
Jenis sampah
Berdasarkan sifatnya, sampah terbagi menjadi dua jenis, diantaranya:
1. Sampah organik
Sampah organik adalah materi sisa yang berasal dari bahan dasar hayati yakni hewan dan tumbuhan. Sampah organik merupakan jenis yang sangat mudah didegradasi atau diuraikan oleh mikroorganisme.
Karena mudah diuraikan, sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk untuk menyuburkan tanaman. Bahkan sampah organik yang masih bersih dan layak pakai sering digunakan sebagai bahan baku pakan ternak.
2. Sampah anorganik
Sampah anorganik merupakan sampah yang berasal dari bahan kimia atau buatan industri. Contoh dari sampah anorganik yakni plastik, logam, kaca, kaleng dan zat kimia lain.
Sampah anorganik sudah cukup dikenal sulit untuk diuraikan, untuk bisa terurai membutuhkan waktu yang sangat panjang. Contohnya adalah plastik yang membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai.
Jenis sampah inilah yang sangat berbahaya jika dibuang ke lingkungan dan memerlukan penanganan khusus. Bila dibiarkan begitu saja, lingkungan dan makhluk hidup akan tercemar.
Baca Juga :
Sampah di laut, apa dampaknya?
Kembali ke tujuan utama dari pembahasan ini, apa dampak sampah di laut?
Melansir greeneration.id, sampah anorganik, terutama plastik diyakini akan dikonsumsi zooplankton dan bergabung dengan rantai makanan makhluk laut. Menurut para peneliti, ketika terurai sampah plastik akan melepaskan zat beracun.
Serpihan sampah anorganik bisa saja terkonsumsi hewan. Bila terurai di dalam tubuh hewan laut maka hewan laut akan keracunan dan mati. Bila hewan laut ternyata tidak mati, zat beracun akan dikeluarkan hewan dan mencemari laut. Sedangkan jika diserap zooplankton, zat beracun dari sampah anorganik bisa dilepas ke atmosfer dan mencemari udara.
Mengutip greeneration.id, hewan-hewan seperti ikan, kepiting, penyu, burung laut dan hewan lainya dilaporkan dirusak oleh sampah-sampah lautan. Bisa kita bayangkan dampak mengerikan sampah laut di Pantai Loji Palabuhanratu Sukabumi terhadap biota laut.
Jika sampah-sampah dikonsumsi oleh ikan laut, maka secara tidak sadar kita manusia juga ikut memakan sampah hasil manusia itu sendiri. Tentunya hal tersebut tidak hanya berbahaya bagi hewan laut, juga untuk manusia sendiri.
Berdasarkan metode silogisme, sampah laut dimakan hewan laut, hewan laut dimakan manusia, maka disimpulkan sampah laut dimakan manusia.
Selain rawan terkonsumsi, sampah laut juga berisiko menyebabkan luka dan cedera bagi hewan laut. Kita sering mendengar berita hewan-hewan laut yang tubuh terjerat tali, terjebak dalam sebuah wadah hingga menyebabkan cacat permanen.
Lalu zat kimia yang terkandung pada sampah dapat mempengaruhi kadar asam-basa air laut, tentunya hal ini berpengaruh pada kehidupan makhluk laut, bahkan dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan ikan-ikan laut mati. Akhirnya nelayan pun kesulitan mendapatkan ikan.
Bila sampah di Pantai Loji Palabuhanratu Sukabumi tidak segera ditangani, maka dampak-dampak yang disebutkan diatas bisa saja cepat terjadi. Tidak hanya merugikan hewan laut, melainkan juga manusia.