Sampah Banjiri Pantai Loji Palabuhanratu Sukabumi, Dampaknya Sangat Berbahaya!

Jumat 11 Maret 2022, 09:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sampah dikabarkan memenuhi wilayah pesisir Pantai Loji Palabuhanratu Sukabumi. Hal tersebut disebabkan oleh kiriman banjir dari muara Sungai Cimandiri. Tentunya banjir sampah ini akan mengurangi keindahan pemandangan, serta berdampak buruk bagi kehidupan makhluk laut di sekitar lokasi.

Seperti yang kita ketahui, sampah sudah menjadi masalah bersama selama bertahun-tahun. Banyak limbah dan sampah yang dibuang ke sungai, sedangkan titik akhir sungai adalah laut. 

Bisa kita bayangkan, para penghuni lautan semacam ikan, crustacea dan hewan laut lainnya terdampak materi-materi sisa dari manusia.

photoSampah kembali menumpuk di Pantai Loji Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Kamis (10/3/2022). - (Istimewa)

Pada artikel kali ini, kita akan membahas dampak sampah yang membanjiri Pantai Loji Palabuhanratu Sukabumi.

Mengenal Sampah

Melansir foresteract.com, sampah adalah materi sisa yang dihasilkan dari proses produksi dan rumah tangga. Selain itu, sampah juga didefinisikan sebagai benda-benda terbuang yang sudah tidak lagi dipakai oleh makhluk hidup atau tidak memiliki nilai fungsinya lagi.

Menurut Undang-Undang No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi-padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

Maka dapat disimpulkan, sampah adalah materi sisa atau yang sudah tidak memiliki nilai guna yang kemudian dibuang ke lingkungan.

Jenis sampah

Berdasarkan sifatnya, sampah terbagi menjadi dua jenis, diantaranya:

1. Sampah organik

Sampah organik adalah materi sisa yang berasal dari bahan dasar hayati yakni hewan dan tumbuhan. Sampah organik merupakan jenis yang sangat mudah didegradasi atau diuraikan oleh mikroorganisme.

Karena mudah diuraikan, sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk untuk menyuburkan tanaman. Bahkan sampah organik yang masih bersih dan layak pakai sering digunakan sebagai bahan baku pakan ternak.

2. Sampah anorganik

Sampah anorganik merupakan sampah yang berasal dari bahan kimia atau buatan industri. Contoh dari sampah anorganik yakni plastik, logam, kaca, kaleng dan zat kimia lain.

Sampah anorganik sudah cukup dikenal sulit untuk diuraikan, untuk bisa terurai membutuhkan waktu yang sangat panjang. Contohnya adalah plastik yang membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai.

Jenis sampah inilah yang sangat berbahaya jika dibuang ke lingkungan dan memerlukan penanganan khusus. Bila dibiarkan begitu saja, lingkungan dan makhluk hidup akan tercemar.

Baca Juga :

Save Pantai Loji! Lautan Sampah Kembali Penuhi Pesisir Palabuhanratu Sukabumi

Sampah di laut, apa dampaknya?

Kembali ke tujuan utama dari pembahasan ini, apa dampak sampah di laut?

Melansir greeneration.id, sampah anorganik, terutama plastik diyakini akan dikonsumsi zooplankton dan bergabung dengan rantai makanan makhluk laut. Menurut para peneliti, ketika terurai sampah plastik akan melepaskan zat beracun. 

Serpihan sampah anorganik bisa saja terkonsumsi hewan. Bila terurai di dalam tubuh hewan laut maka hewan laut akan keracunan dan mati. Bila hewan laut ternyata tidak mati, zat beracun akan dikeluarkan hewan dan mencemari laut. Sedangkan jika diserap zooplankton, zat beracun dari sampah anorganik bisa dilepas ke atmosfer dan mencemari udara.

Mengutip greeneration.id, hewan-hewan seperti ikan, kepiting, penyu, burung laut dan hewan lainya dilaporkan dirusak oleh sampah-sampah lautan. Bisa kita bayangkan dampak mengerikan sampah laut di Pantai Loji Palabuhanratu Sukabumi terhadap biota laut.

Jika sampah-sampah dikonsumsi oleh ikan laut, maka secara tidak sadar kita manusia juga ikut memakan sampah hasil manusia itu sendiri. Tentunya hal tersebut tidak hanya berbahaya bagi hewan laut, juga untuk manusia sendiri.

Berdasarkan metode silogisme, sampah laut dimakan hewan laut, hewan laut dimakan manusia, maka disimpulkan sampah laut dimakan manusia.

Selain rawan terkonsumsi, sampah laut juga berisiko menyebabkan luka dan cedera bagi hewan laut. Kita sering mendengar berita hewan-hewan laut yang tubuh terjerat tali, terjebak dalam sebuah wadah hingga menyebabkan cacat permanen.

Lalu zat kimia yang terkandung pada sampah dapat mempengaruhi kadar asam-basa air laut, tentunya hal ini berpengaruh pada kehidupan makhluk laut, bahkan dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan ikan-ikan laut mati. Akhirnya nelayan pun kesulitan mendapatkan ikan.

Bila sampah di Pantai Loji Palabuhanratu Sukabumi tidak segera ditangani, maka dampak-dampak yang disebutkan diatas bisa saja cepat terjadi. Tidak hanya merugikan hewan laut, melainkan juga manusia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa