SUKABUMIUPDATE.com - Macan tutul terbaru dikabarkan jejaknya terdeteksi di wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Hewan buas ini disebut sebagai salah satu spesies kucing terbesar di dunia.
Meski tidak selangka harimau, rupanya masih banyak orang yang tidak mengenal sosok hewan karnivora satu ini. Maka dari itu, simak penjelasan tentang macan tutul berikut ini.
Ukuran dan berat badan
Macan tutul memiliki ukuran yang lebih besar daripada ukuran kucing rumah. Maka dari itu, macan tutul dimasukkan ke dalam kelompok kucing besar. Meski berukuran besar, nyatanya macan tutul merupakan spesies terkecil dari kelompok kucing besar.
Baca Juga :
Melansir dari livescience.com, macan tutul memiliki ukuran panjang 3 sampai 6,2 kaki atau sekira 92 hingga 110 cm, belum termasuk ekornya. Panjang ekor macan tutul berkisar 64 sampai 99 cm.
Macan tutul jantan dan betina memiliki perbedaan berat badan. Macan tutul jantan biasanya memiliki berat badan 36 hingga 75 kg. Sedangkan macan tutul betina memiliki berat badan 21 hingga 60 kg.
Habitat
Macan tutul merupakan salah satu hewan yang mudah beradaptasi sehingga dapat hidup di berbagai tempat.
Menurut International Union for Conservation of Nature, persebaran macan tutul di dunia pun cukup luas meliputi Sub-Sahara Afrika, Semenanjung Arab, Turki, Himalaya, Rusia, Cina, India, Sri Lanka dan Pulau Jawa.
Kucing besar ini mampu hidup di berbagai habitat seperti hutan, gurun, padang rumput, pegunungan, rawa hingga semak belukar. Karena kemampuan adaptasinya yang tinggi, maka macan tutul menjadi spesies kucing besar dengan habitat terbanyak.
Kebiasaan
Macan tutul adalah makhluk soliter yang hanya menghabiskan waktu bersama orang lain saat mereka kawin atau membesarkan anak. Mereka juga aktif di malam hari dan menghabiskan malam mereka dengan berburu alih-alih tidur.
Macan tutul menghabiskan banyak waktu mereka di pohon. Kulit berbintik mereka menyamarkan mereka, membuat mereka berbaur dengan daun pohon. Mereka akan sering menyeret mangsanya ke pohon agar tidak diambil oleh hewan lain.
Macan tutul merupakan salah satu karnivora paling rakus. Hewan ini akan memangsa hewan apa pun yang melintas di depannya seperti rusa, babi hutan, monyet, ular, burung, ikan dan hewan lainnya.
Macan tutul adalah predator penyergap, mereka akan menyelinap ke area mangsanya dan menerkam sebelum mangsanya bereaksi. macan tutul akan membunuh mangsanya dengan satu gigitan cepat di leher.
Perkembangbiakkan
Macan tutul merupakan mamalia, maka dari itu hewan buas ini berkembang biak dengan cara melahirkan.
Macan tutul memiliki masa kehamilan sekitar tiga bulan. Dalam sekali melahirkan biasanya akan lahir dua hingga tiga anak sekaligus. Anak macan tutul saat lahir memiliki berat 500 sampai 600 gram saja, serta tubuhnya hampir tidak berbula dan matanya hampir buta.
Anak macan tutul akan bergantung pada induknya selama 3 bulan. Pada usia 12 sampai 18 bulan, anak macan tutul siap untuk hidup mandiri. Macan tutul sendiri memiliki rentang usia 12 sampai 15 tahun, namun di kebun binatan bisa mencapai 20 tahun.
Status konservasi
Macan tutul diklasifikasikan sebagai hewan terancam punah International Union for Conservation of Nature.
Hal tersebut dikarenakan populasi mereka yang menurun, disebabkan oleh hilangnya habitat dan perburuan.
Salah satu macan tutul paling langka adalah macan tutul Amur, yang ditemukan di Rusia timur jauh, Korea, dan Cina timur laut. Diperkirakan hanya ada 30 yang saat ini hidup di alam liar.
Sedangkan macan tutul di Indonesia sebagian besar ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, meskipun hewan buas ini pernah ditemukan di taman nasional lain di Pulau Jawa.