SUKABUMIUPDATE.com - Selat Sunda merupakan lautan sempit yang memisahkan Jawa dan Sumatera. Berdasarkan analisis geologi, gempa megathrust berpeluang terjadi di Selat Sunda.
Megathrust merupakan pergeseran zona subduksi dengan mekanisme sesar naik berkekuatan besar. Zona subduksi sendiri adalah wilayah di antara lempeng benua dan samudra yang aktif secara kegempaan.
Di Indonesia bagian barat terdapat Megathrust Sunda yang membentang sepanjang 5.500 km dari selatan Laut Andaman sampai barat Laut Australia melewati barat dan selatan sumatera, selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Megathrust Sunda dibagi menjadi 10 segmen, salah satunya adalah segmen Selat Sunda atau dikenal Segmen Megathrust Selat Sunda (MSS).
MSS berada di antara dua zona yakni subduksi Sumatera yang miring dan subduksi Jawa yang frontal.
Baca Juga :
Dikutip dari publikasi hasil kajian badan geologi nasional, gempa besar bermagnitudo lebih dari 6,0 mayoritas disebabkan megathrust. Contohnya adalah gempa besar di Aceh pada tahun 2004 yang disebabkan oleh salah satu segmen Megathrust Sunda.
Sama seperti segmen lainnya, Megathrust Selat Sunda juga berpotensi menyebabkan terjadinya gempa bumi besar dan mengancam sejumlah wilayah seperti Selat Sunda, bagian Barat Pulau Jawa dan bagian ujung Selatan Pulau Sumatera.
Megathrust Selat Sunda diduga sebagai sumber dua gempa bumi besar yang merusak hingga ke wilayah Jakarta pada 5 Januari 1699 dan 9 Januari 1852.
Berdasarkan hasil kajian geodesi pada tahun 2014, zona subduksi di selatan Ujung Kulon sampai Pelabuhan Ratu saat ini sedang membangun tekanan. Bila tekanan tersebut dilepaskan sekaligus, maka berpotensi terjadi gempa dahsyat bermagnitudo 8,7.
Pemodelan bahaya gempa MSS pernah dilakukan, hasilnya wilayah Barat Daya Banten (Pandeglang dan Lebak) dan Jawa Barat (Sukabumi) berpotensi mengalami guncangan dengan intensitas hingga IX MMI.
Intensitas guncangan seperti itu dapat membuat rumah rusak parah, hingga pondasi rumah seolah berpindah tempat.
Guncangan gempa juga diprediksi sampai hingga wilayah Jawa Tengah dengan intensitas di bawah V MMI.
Sedangkan untuk wilayah Sumatera jika gempa megathrust ini terjadi maka dampaknya akan terasa di sebagian besar ujung selatan Sumatera seperti pantai timur Lampung, Kota Agung, Rajabasa bahkan terasa hingga daerah Bukit Barisan.