SUKABUMIUPDATE.com - Pengobatan tradisional merupakan sesuatu yang sering diperdebatkan di masa modern seperti kerokan.
Seperti dikutip dari @Neutron, penelitian telah membuktikan bahwa pengobatan tradisional seringkali tak dan justru kadang-kadang berdampak negatif terhadap tubuh.
Disisi lain banyak dari kita juga pernah mengalami momen bagaimana pengobatan tradisional menyembuhkan penyakit yang sebelumnya tidak mempan sama obat-obatan modern.
Salah satu contoh adalah dengan kerokan. Lalu, dari mana datangnya metode pengobatan unik ini bagaimana cara kerjanya ini berasal?
Apakah kerokan bener-bener dapat menyembuhkan atau apakah semua itu hanya sugesti saja?
Apa itu Kerokan?
Kerokan merupakan sebuah metode pengobatan dengan cara menekan dan menggesekkan benda tumpul biasanya uang logam secara berulang-ulang di permukaan kulit sampai muncul garis-garis berwarna merah.
Dalam melakukan kerokan tersebut diperlukan cairan yang berfungsi sebagai pelicin misalnya seperti minyak herbal, skin lotion atau balsem. Kerokan umumnya digunakan untuk mengobati gejala masuk angin atau flu.
Seperti halnya begitu banyak pengobatan tradisional, kerokan berasal dari China tepatnya pada zaman Dinasti Ming (1368 - 1644) yang dikenal dengan nama Gua Sha.
Seiring berjalannya waktu teknik pengobatan ini menyebar ke berbagai negara di Asia seperti Vietnam kamboja dan tentunya Indonesia.
Menurut kepercayaan Cina, kerokan berhubungan erat dengan konsep Yin dan Yang yang dalam tubuh manusia. Hal ini diumpamakan sebagai Hawa dingin dan hawa panas, keroyokan menghangatkan tubuh kemasukan angin dingin sehingga menyeibangkan kembali Hawa dingin dan panas dalam tubuh.
Tentunya terdapat penjelasan yang lebih scientific mengenai efek kerokan terhadap tubuh kita.
Kerokan Menurut Sains?
Secara singkat kerokan dapat meningkatkan sirkulasi darah di bagian tubuh yang dikerok.
Peningkatan sirkulasi darah ini ditambah dengan kehangatan dari balsem yang digunakan menyebabkan efek pereda nyeri efek ini telah ditemukan sangat efektif untuk pemulihan otot bagi atlet serta meredakan nyeri di leher dan pundak bagi orang yang menggunakan komputer berkepanjangan.
Namun dalam halnya masuk angin, tidak ada penelitian yang menemukan korelasi antara kerokan dengan menghilangkan gejala masuk angin selebihnya garis-garis merah yang dihasilkan kerokan tidak ada hubungannya dengan keluarnya angin dari tubuh melainkan karena pelebaran pembuluh kapiler yang berada di kulit.
Umumnya masuk angin atau influenza akan hilang dengan sendirinya seiring dengan meningkatnya sistem imun tubuh. Maka kemungkinan besar kerokan hanya Membantu meredakan nyeri dan mempermudah istirahat bagi penderitanya
Secara garis besar kerokan aman untuk dilakukan. Meskipun demikian kerokan masih memiliki beberapa resiko, salah satunya adalah reaksi alergi pada kulit yang digosok.
Resiko ini lebih besar apabila benda yang digunakan untuk kerokan tidak steril, pada akhirnya kerokan merupakan salah satu pengobatan tradisional yang memang dapat membawa dampak positif terhadap tubuh asalkan dilakukan dengan benar.
Namun penting untuk mengingat keterbatasan dari pengobatan tradisional seperti kerokan sebagai tahu kapan perlu Kerok dan kapan perlu ke dokter.
Sumber: @Neutron