SUKABUMIUPDATE.com - Tahun kabisat atau populer disebut dengan leap year yang kerap kali ditemui di Bulan Februari adalah sebuah tahun yang mengalami penambahan satu hari dan bertujuan untuk menyesuaikan penanggalan.
Melansir dari tempo.co, sejatinya dalam satu tahun tidak secara persis terdiri atas 365 hari, tetapi 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Hal ini akan berakibat adanya kelebihan enam jam dalam setiap tahun kalender masehi.
Oleh karena itu, untuk mengatasi kelebihan tersebut maka kelebihan tersebut digabungkan di tahun keempat sebagai satu hari. Kelebihan satu hari ini ditempatkan di bulan Februari dan membuat Februari memiliki 29 hari dan dalam satu tahun kabisat menjadi 366 hari.
Tahukah Anda bahwa tidak semua tahun yang bisa dibagi empat adalah tahun kabisat?
Kebanyakan orang akan mengingat tahun kabisat sebagai suatu tahun yang habis dibagi dengan empat. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena pemahaman seperti ini bersumber pada pemahaman dalam sistem kalender Julian.
Pada sistem yang dikenalkan oleh Julius Caesar, satu tahun kalender akan terdiri atas 365 hari, tetapi masih kurang jika dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bumi untuk bumi berputar mengelilingi matahari, yaitu 365,25 hari.
Oleh karena itu, dibutuhkan seperempat hari dalam setahun untuk melengkapinya dan dibuatlah aturan empat tahun sekali ditambah satu hari menjadi 366 hari.
Pemaparan Kutha Ardana dalam laman Matematika IPB menyatakan bahwa pendekatan 1 tahun = 365,25 hari pada sistem kalender Julian masih berlebih sekitar 11 menit dari perhitungan astronomi yang sesungguhnya dan kalau diakumulasikan dalam 128 tahun akan berlebih 1 hari dan dalam 400 tahun bisa menyimpang berlebih 3 hari.
Hal ini menjadi perhatian dalam sistem kalender masehi Gregorian. Hal ini memiliki arti bahwa dalam kurun waktu 400 tahun, aturan tahun kabisat setiap empat tahun mesti dikurangi tiga hari dan dengan begitu maka akan ada 97 tahun kabisat setiap 400 tahun.
Dengan demikian, definisi tahun kabisat yang sebenarnya adalah seluruh tahun yang habis dibagi empat, tetapi untuk suatu abad baru harus juga habis dibagi dengan 400.
Sumber: tempo.co