SUKABUMIUPDATE.com - Voyager merupakan wahana luar angkasa yang terbang untuk misi penelitian terhadap bagian terluar tata surya kita.
Voyager sendiri terdiri dari dua wahana luar angkasa yang diberi nama Voyager 1 dan Voyager 2. Saat ini keduanya masih terbang dan terus melaju menuju batas terluar tata surya.
Meski sudah beroperasi lama, nyatanya bahan bakar kedua wahana Voyager tersebut masih mampu memberikan daya. Diperkirakan keduanya akan mati total pada tahun 2025 mendatang.
Voyager 2
Meski namanya Voyager 2, namun wahana antariksa ini terbang lebih dahulu dibandingkan saudaranya, Voyager 1. Voyager 2 pertama kali terbang pada 20 Agustus 1977.
Voyage 2 menjadi satu-satunya wahana antariksa yang berhasil melakukan Planetary Tour yakni melintasi planet Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto sekaligus, sehingga Voyager 2 disebut sebagai wahana antariksa paling produktif.
Posisi Voyager 2 saat ini berjarak dua kali Matahari dengan Pluto. Kecepatan yang dimiliki Voyager 2 mampu melepaskan dirinya dari jerat gaya gravitasi Matahari.
Meskipun terbang lebih dulu namun, posisi Voyager 2 belum sejauh adiknya dan belum mencapai ruang antarbintang.
Voyager 2 berada pada posisi terdekatnya dengan Jupiter pada 9 Juli 1979, Saturnus pada 26 Agustus 1981, Uranus pada 24 Januari 1986 dan Neptunus pada 25 Agustus 1989.
Berkat wahana ini pula, kita bisa melihat gambar Uranus dan Neptunus dengan resolusi tinggi.
Voyager 1
Voyager 1 merupakanwahana antariksa tanpa awak yang diluncurkan NASA pada 5 September 1977, 16 hari setelah peluncuran Voyager 2. wahana luar angkasa ini bertujuan mempelajari tata surya bagian terluar sama seperti Voyager 2.
Hingga saat ini Voyager 1 telah beroperasi selama 44 tahun. wahana antariksa tersebut masih melakukan komunikasi dengan Deep Space Network untuk mengirimkan data ke Bumi.
Voyager 1 dinobatkan sebagai objek buatan manusia yang berada pada posisi paling jauh dari Bumi, lebih jauh ketimbang Voyager 2. Voyager 1 menjadi objek buatan manusia yang berhasil melewati heliosfer dan menuju ruang antarbintang.
Voyager 1 pada perjalanannya mempelajari cuaca dan medan magnet yang terdapat pada Saturnus dan Jupiter, serta Titan (satelit alami Saturnus). Wahana Antariksa tersebut berhasil memberikan gambar Jupiter dan Saturnus dengan resolusi tinggi.
Pada 5 Maret 1979, Voyager 1 berada pada posisi terdekatnya dengan Jupiter. Pada saat itu Voyager 1 berhasil memotret gunung berapi yang ada pada satelit alami Jupiter, Io.
Setahun berikutnya, pada 12 November 1980 Voyager 1 berada pada posisi terdekatnya dengan Saturnus. Ketika melintasi Saturnus, Voyager 1 memperlihatkan kondisi satelit alami Saturnus, Titan yang memiliki atmosfer.
Setelah mendekati Saturnus, Voyager 1 terbang lepas tanpa mendekati planet lain seperti Uranus dan Neptunus.
Baik Voyager 2 maupun 1 keduanya dibekali sebuah cakram berwarna emas yang di dalamnya terekam suara-suara dari kehidupan Manusia, salah satunya suara gamelan Indonesia.
Rekaman suara tersebut sengaja dibuat NASA dengan tujuan pesan perdamaian dari Bumi untuk alien (jika ada) di tata surya lain.