SUKABUMIUPDATE.com - Kayu jati dikenal sebagai jenis kayu nomor satu karena kekuatan serta kualitasnya yang bagus.
Kayu jati juga mudah dipotong sehingga tidak jarang digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai furniture.
Jenis kayu ini diyakini mampu bertahan dari serangan rayap, benarkah begitu?
Rayap merupakan hewan yang masuk ke dalam jenis serangga. Hewan ini dikenal merusak berbagai benda dengan material kayu.
Melansir tempo.co, di Indonesia terdapat kurang lebih 200 jenis rayap berdasarkan Laporan Lembaga Penelitian Hutan No. 138.
Mayoritas kerusakan pada kayu disebabkan oleh jenis rayap tanah. Jenis rayap ini bersarang di dalam tanah dan membuat lubang yang menghubungkan sarang dengan objek sasarannya, salah satunya furniture.
Sebelumnya, pada tahun 1998 telah dilakukan uji ketahanan alami kayu jati terhadap serangan rayap. Uji ketahanan tersebut menggunakan sampel bagian kayu jati dalam (teras) dan luar (gubal).
Kedua sampel uji tersebut dimasukkan ke dalam botol akrilik yang berisi 150 ekor rayap. Kemudian sampel yang ada di dalam botol disimpan pada ruangan gelap bersuhu 28 derajat celcius selama tiga minggu.
Pengujian tersebut memberikan hasil yang menakjubkan. Kayu jati, khususnya bagian dalam (teras) memiliki ketahanan yang sangat tinggi terhadap serangan rayap.
Kayu jati bagian dalam diketahui memiliki zat bersifat toxic (racun). Zat toxic bernama tectoquinon tersebut tidak disukai rayap. Zat ekstraktif pada kayu jati membuat bagian teras terasa lebih berat dari pada bagian gubal.
Melansir tempo.co, kayu jati memiliki derajat kerusakan kayu sebesar 10 berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Sulawesi (BPPKS). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kayu jati memiliki ketahanan alami tingkat 1 (sangat tahan).
Kayu jati terbukti tahan terhadap serangan rayap. Namun ketahanan pada jenis kayu ini dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti populasi rayap dan metode perlakuan.
SUMBER: TEMPO.CO