SUKABUMIUPDATE.com - Sesar atau fault merupakan patahan atau rekahan pada lapisan batuan di kerak bumi. Sesar yang berukuran besar bisa menjadi batas antar lempeng. Di Jawa Barat sendiri terdapat beberapa sesar aktif yang salah satunya melintasi Sukabumi.
Sesar terjadikan dikarenakan gaya endogen (energi dari dalam Bumi) baik berupa tarikan maupun tekanan yang menyebabkan pergeseran dan perpindahan lapisan batuan.
Jika gaya endogen yang dihasilkan Bumi besar akan menyebabkan Sesar bergerak/bergeser dengan cepat sehingga menyebabkan gempa bumi.
Berikut ini enam sesar aktif yang ada di Jawa Barat, salah satunya melewati Sukabumi.
1. Sesar Cimandiri
Sesar Cimandiri merupakan salah satu sesar tertua yang ada di Indonesia. Jalur sesar ini diawali dari Teluk Pelabuhan Ratu, Sukabumi memanjang ke arah timur melewati Lembah Sungai Cimandiri, lanjut ke Cipatat dan Rajamandala, Bandung Barat. Sesar ini lanjut memanjang ke Gunung Tangkuban Parahu dan berakhir di wilayah Subang. Sesar ini menjadi salah satu yang terpanjang di Jawa Barat.
Sesar Cimandiri merupakan jenis sesar mendatar dan miring yang memanjang dari barat daya hingga timur laut Jawa Barat.
Sesar Cimandiri pernah menunjukkan aktivitasnya dengan peristiwa gempa bumi di Cianjur pada tahun 1844 dan 1982 serta di Padalarang pada tahun 1910.
Meski saat ini aktivitas Sesar Cimandiri tidak terlalu signifikan, namun beberapa aktivitas menyebabkan beberapa gempa bumi dengan kekuatan rendah.
2. Sesar Garut Selatan (Garsela)
Sesar Garut Selatan atau Garsela memanjang dari barat daya hingga timur laut wilayah Garut. Sesar aktif ini menimbulkan beberapa gempa kecil, salah satunya yang terjadi pada tahun 2015.
Aktivitas Sesar Garsela juga menyebabkan gempa darat bermagnitudo 4 di tenggara Bandung dengan kedalaman pusat gempa 5 kilometer.
Baca Juga :
3. Sesar Citarik
Sesar Citarik merupakan salah sesar yang sering menjadi penyebab peristiwa kegempaan di Sukabumi. Menurut Pusat Survei Geologi Bandung, Sesar Citarik membentang dari pantai selatan Sukabumi hingga pantai utara Bekasi. Tidak hanya itu, Sesar ini juga terus memanjang ke Samudera Hindia (Laut Selatan).
Sesar Citarik diketahui membentang dari arah selatan ke barat daya dan dari utara ke timur laut. Jalur Sesar ini melalui Pelabuhan Ratu, Bogor dan Bekasi.
Pada 21 Agustus 2019, Sesar Citarik pernah menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo 3,9 dengan pusat gempa dangkal sedalam 1 kilometer.
4. Sesar Lembang
Sesar Lembang terletak di wilayah utara Bandung. Sesar Lembang diketahui membentang kurang lebih 30 km. Sesar ini juga diketahui memanjang dari barat ke timur. Sesar Lembang termasuk ke dalam jenis Sesar Mendatar.
Aktivitas Sesar Lembang pernah menyebabkan gempa bumi pada 28 Agustus 2011 dengan magnitudo 3,3 serta kedalaman yang sangat dangkal.
Akibat pusat gempa bumi yang dangkal, 384 rumah warga di Cisarua, Bandung Barat mengalami kerusakan parah.
Tidak berhenti disitu, Aktivitas Sesar Lembang juga menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo 2,8 pada 14 Agustus 2017 dan magnitudo 2,9 pada 18 Agustus 2017.
5. Sesar Baribis
Sesar Baribis merupakan sesar yang sebagian besar jalurnya berada di Jawa Barat bagian utara. Berdasarkan pencitraan dari udara, terdapat sebuah patahan yang memanjang dari barat laut hingga ke tenggara bagian utara Jawa Barat. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya sejumlah bidang sesar yang terletak di daerah Desa Baribis, Kadipaten, Majalengka.
Aktivitas Sesar Baribis yang cukup signifikan pernah menyebabkan gempa bumi di Karawang tahun 1862.
6. Sesar Cipamingkis
Sesar Cipamingkis terletak di bagian timur wilayah Sukabumi. Sesar Cipamingkis memiliki arah jalur dari barat daya ke timur laut.
Sesar Cipamingkis memiliki keaktifan yang signifikan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah gempa bumi yang ditimbulkan. Meskipun gempa bumi yang dihasilkan berukuran kecil namun beberapa di antaranya dirasakan oleh masyarakat.
Jalur Sesar Cipamingkis yang memanjang ke Samudera Hindia menyebabkan gempa bermagnitudo 4,2 pada 30 Oktober 2021 yang lalu.