Sebut Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia, Epidemiolog: Bergejala Ringan

Selasa 07 Desember 2021, 11:48 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Epidemiolog dari Universitas Sebelas Maret, Tonang Dwi Ardyanto, menyebutkan Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke Indonesia sejak dua pekan lalu. Menurut laporan awal, kata dia, penyebarannya sudah sedemikian luas, tapi karena cenderung yang terkena hanya memiliki gejala ringan bahkan tanpa gejala, membuatnya tidak terdeteksi dan tidak terlaporkan.

Tonang menjelaskan bahwa memang tidak ada data akurat yang mendekati dugaan itu, karena jumlah tes yang dilakukan di Indonesia masih kurang. “Tapi diestimasikan bahwa prevalensi antibodi—dari infeksi alami, vaksinasi maupun hybrid infeksi-vaksinasi—sudah relatif tinggi setelah melewati Juli kemarin,” ujar dia di grup WhatsApp Liputan Covid-19, Selasa pagi, 7 Desember 2021 dikutip dari Tempo.

Selain itu, angka cakupan vaksinasi juga sudah di angka 36,37 persen dari seluruh penduduk mendapat dua dosis. Jika kecepatan pertambahan ini bertahan sampai akhir Desember, maka akan mencapai setidaknya 42 persen penduduk sudah mendapat dua kali dosis—targetnya minimal 40 persen di akhir 2021. 

Menurut Tonang, dengan tetap mempertahankan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas) yang disiplin, ini bisa menjadi bekal berharga untuk melawan gempuran Omicron. Baik karena yang terkena cenderung ringan, juga penyebarannya tidak leluasa karena sudah banyak yang memiliki antibodi.

photoFoto Ilustrasi. - (Pixabay)

Saat ini, dia melanjutkan, antibodi dari infeksi alami bulan Juli sudah menurun. Hanya paparan Omicron cenderung tidak menimbulkan gejala berat, laporannya gejala ringan, sehingga diharapkan memicu antibodi kembali meninggi. “Dengan demikian, dugaan saya, Omicron sudah ada, sudah mulai menyebar di Indonesia,” katanya.

Lalu kenapa belum teridentifikasi? Tonang yang juga dokter spesialis patologi klinis itu menjelaskan alasannya. Pertama, karena sebagian besar kasus Omicron tanpa atau hanya gejala ringan (seperti juga laporan dari Afrika Selatan dan beberapa negara lain yang sudah melaporkannya). Kedua, jumlah tes PCR di Indonesia masih di bawah ambang.

Memang rata-rata tes dilaporkan antara 180-200 ribu per hari, tapi yang banyak itu tes antigen, sekarang PCR tinggal sekitar 15 persen saja dari total tes. Rata-rata sekitar 30 ribu/hari, padahal minimal 39 ribu/hari. “Itu minimal, juga dengan syarat merata. Sayangnya, 40-50 persen dari jumlah PCR itu di Jakarta saja. Sisanya dibagi 33 provinsi lainnya.”

Tonang menambahkan bahwa memang tes antigen bisa mendeteksi Omicron, karena targetnya protein N, bukan protein S. Namun, tes antigen itu baru positif bila viral load tinggi, jika sudah menurun, PCR yang tepat untuk mendeteksinya. Walaupun antibodi sedang atau sudah mulai menurun, tapi yang pernah terinfeksi atau tervaksinasi itu masih memiliki sel memori. 

Ketika terpaksa terinfeksi lagi, maka cenderung viral load-nya (jumlah virus yang berhasil menginfeksi) rendah dan shedding-nya (masa bertahannya di dalam saluran nafas) signifikan lebih singkat. “Maka mudah terjadi terinfeksi tapi ‘tidak terdeteksi’ pada tes antigen,” tutur dia.

Sedangkan sequencing, dosen tetap ilmu patologi klinis di UNS itu melanjutkan, memang bisa mendeteksi varian Omcron, hanya saja dilakukan jika ada indikasi awal. Pertama, jika didapatkan kasus dengan ct value rendah sekali yang berarti viral load tinggi. “Padahal terdeteksinya kasus perlu PCR dan bila terpaksa dengan tes antigen lebih dulu.”

Kedua, jika terjadi S gene target failure (SGTF) pada tes yang memiliki target gen S. Artinya, PCR mendeteksi 2 target gen lain, tapi target S-nya justru negatif. “Jika ketemu demikian, curiga kuat bahwa virusnya mengalami mutasi. Tidak pasti varian apa, tapi Omicron salah satu kemungkinannya,” ujar Tonang.

Masalahnya 85 persen lebih kit PCR di Indonesia saat ini tidak menggunakan gen S sebagai target (mengingat memang rentan bermutasi). Yang rata-rata digunakan adalah N, E, RdRp, Orf1b dan Helicase. “Jadilah memang tidak mudah mendapatkan varian Omicron walau kemungkinan besar sudah ada di Indonesia.”

SUMBER: TEMPO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:35 WIB

Asep Japar-Andreas: Bersama Wujudkan Sukabumi Maju, Berbudaya, dan Berkah

Asep Japar-Andreas siap wujudkan Sukabumi maju dan berkah! Dengan kolaborasi lintas sektoral, tata kelola prima, dan komitmen pro-rakyat, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk masa depan Sukabumi.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan  Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)