SUKABUMIUPDATE.com - Planet Mars merupakan tetangga dari planet kita Bumi, sehingga dapat dilihat secara langsung dari Bumi dengan mata telanjang maupun teleskop.
Para Angkasawan dan Pelaku Teknologi percaya jika Planet Mars dapat digunakan sebagai tempat tinggal kedua bagi Manusia dan Makhluk Bumi lainnya.
Hal ini tidak terlepas dari beberapa aspek potensial pada Planet ini untuk mendukung berlangsungnya kehidupan.
Selain itu, jaraknya yang ‘dekat’ menjadi salah satu alasan Planet Mars dijadikan target tempat tinggal baru.
Sebagai ‘calon’ tempat tinggal baru, Planet Mars memiliki sejumlah fakta yang menarik untuk kamu ketahui.
1. Nama Mars Sudah Ada Sejak Zaman Romawi Kuno
Planet Mars rupanya sudah diketahui sejak lama, Planet ini dinamai oleh orang-orang pada Zaman Romawi Kuno.
Mars merupakan nama dari dewa perang menurut kepercayaan bangsa Romawi Kuno. Penamaan tersebut tidak lepas dari warna Planet Mars yang kemerahan. Hal ini mengingatkan bangsa Romawi Kuno pada ‘darah’ (peperangan).
Selain oleh bangsa Romawi Kuno, planet ini juga diberi nama oleh bangsa Mesir Kuno yakni ‘Deshernya’ yang memiliki arti ‘yang berwarna merah’.
2. Dijuluki Sebagai Planet Merah
Dibahas sebelumnya, jika awal mula penamaan Planet Mars dikarenakan warnanya yang kemerahan.
Warna merah yang terdapat pada Planet induk Phobos dan Deimos ini dikarenakan mineral besi yang ada di dalam dan permukaannya mengalami oksidasi (karatan), sehingga terciptalah pemandangan berwarna merah jika dilihat dari jarak jauh.
Dikutip dari space.com, proses munculnya warna kemerahan pada Planet Mars telah terjadi sejak 4,5 miliar tahun yang lalu, berbarengan dengan terciptanya Tata Surya kita.
Pada saat itu (Tata Surya tercipta), planet-planet juga ikut terbentuk dengan sebagian besar membawa mineral besi hasil dari pembentukan Tata Surya.
Tabrakan dengan meteor dan pengaruh gravitasi, menjadikan mineral besi tenggelam ke dalam perut planet bahkan hingga ke intinya, termasuk Bumi.
Namun uniknya, besi pada Planet Mars tetap terletak di bagian permukaan hingga terjadilah oksidasi atau pengkaratan.
3. Menjadi Planet Terkecil Kedua di Tata Surya
Planet Mars merupakan planet yang memiliki diameter terkecil kedua setelah Merkurius. Planet tetangga kita ini memiliki diameter sepanjang kurang lebih 6.779 kilometer.
Jika dibandingkan dengan Bumi, Planet Mars memiliki ukuran lima puluh persen lebih kecil. Meski begitu, Planet ini juga memiliki perbedaan ukuran di bagian kutub-kutub dan equatornya. Hal ini tidak lepas dari proses rotasinya.
Pada bagian kutub-kutubnya, Planet Mars memiliki diameter kurang lebih 6.752 kilometer. Sedangkan pada bagian equatornya, ‘Si Merah’ ini memiliki diameter kurang lebih 6.794 kilometer.
4. Memiliki Gunung Tertinggi di Tata Surya
Sebagian besar dari kita pasti sudah tahu, jika gunung tertinggi di Bumi adalah Everest yang berada di perbatasan Nepal dan Cina, dengan ketinggian 8.849 meter di atas permukaan laut.
Namun, jika dibandingkan dengan gunung tertinggi di Planet Mars, ketinggian Everest belumlah seberapa. Planet Merah ini memiliki gunung tertinggi di Tata Surya kita, yakni Gunung Olympus.
Dikutip dari boombastis.com, Gunung Olympus memiliki ketinggian tiga kali lipat dari Gunung Everest.
Selain itu, tinggi Gunung Olympus melebihi kedalaman Palung Mariana yang merupakan Palung terdalam di Bumi.
5. Waktu Rotasi dan Kemiringan Poros Mirip Bumi
Planet Mars memiliki durasi perputaran pada porosnya yang tidak jauh berbeda dengan Bumi.
Jika 1 hari di Bumi berlangsung selama 24 jam, maka 1 hari di Planet Merah ini berjalan 24,6 jam. Jika kita benar-benar pindah ke Planet ini, kita tidak akan terlalu kaget dengan waktu harian di sana.
Tidak hanya durasi rotasinya saja, Planet Mars juga memiliki kemiringan poros atau sumbu yang nyaris sama dengan Bumi.
Kemiringan sumbu pada Planet Mars yakni 25 derajat, berbanding dengan Bumi yang memiliki kemiringan sebesar 23,4 derajat.
6. Waktu Revolusi Lebih Lama dari Bumi
Planet Mars memiliki waktu 1 tahun yang lebih lama dibandingkan Bumi, yakni 1 tahun di Mars berarti 687 hari atau 1,88 tahun.
Lamanya waktu Revolusi di Planet Merah ini tidak lepas dari jaraknya dengan Matahari dan jarak tempuh mengelilingi Matahari yang lebih panjang dibandingkan Bumi.
Jarak Bumi terhadap Matahari kurang lebih 105 juta kilometer, sedangkan Planet Mars memiliki jarak sekitar 228 juta kilometer ke Matahari.
Meski memiliki waktu revolusi yang lama, Planet yang dekat dengan Sabuk Asteroid ini memiliki jumlah musim yang sama dengan di Bumi (Subtropis), namun dengan waktu satu musim yang sangat panjang.
Dikutip dari mars.nasa.gov, musim dingin di Bumi berkisar 89 hari, sedangkan di Planet Mars, musim dingin dapat berlangsung selama 154 hari atau sekitar 5 Bulan.
7. Jarak yang 'Dekat' dengan Bumi
Disinggung sebelumnya, Planet Mars adalah tetangga dari Bumi. Jika mendengar istilah ‘tetangga’ pastinya memiliki jarak yang dekat.
Planet ini memiliki jarak terdekat dengan Bumi sepanjang kurang lebih 56 juta kilometer. Meski terlihat dekat, jarak tempuh untuk mendarat di Planet Mars sangatlah panjang.
Dikutip dari image.gsfc.nasa.gov, waktu tempuh dari Bumi menuju Mars berkisar 260 hari, hal ini juga bergantung dari kecepatan roket yang digunakan untuk mencapai ‘Planet Merah’ tersebut.
8. Memiliki Atmosfer Tipis
Salah satu hal yang masih menjadi kendala perihal perpindahan Manusia ke Planet Mars adalah kondisi planet yang atmosfernya sangat tipis.
Atmosfer menjadi salah satu faktor pendukung berjalannya sebuah kehidupan. 'Si Merah' saat ini memiliki ketebalan atmosfer kurang dari 1 persen atmosfer di Bumi.
Dikutip dari scienefocus.com, Badai Matahari menjadi penyebab hilangnya medan magnet di Planet Mars dalam kurun waktu ratusan juta tahun.
Hilangnya medan magnet menyebabkan Planet Merah ini kehilangan kemampuan untuk mempertahankan atmosfernya. Hal tersebut mengakibatkan Planet Mars memiliki iklim yang dingin dan kering, serta tidak terdapat Oksigen.