Update Siklon Tropis Teratai, 12 Kecamatan di Sukabumi Waspada Cuaca Ekstrem

Kamis 02 Desember 2021, 07:52 WIB

SUKABUMIUPDATE.com -  BMKG atau Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika, Kamis pagi ini mengupdate pantauan dan potensi dampak dari keberadaan Siklon Tropis Teratai di Samudera hindia. Sejumlah daerah berpotensi mengalami cuaca ekstrem, termasuk di Jawa Barat, dimana diantara 12 kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Mengutip BMKG dari stasiun meteorologi Bogor, Siklon Tropis Teratai mulai terbentuk di sekitar Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung, tepatnya di posisi 9.5 LS 101.9 (sekitar 600 km sebelah barat daya Tanjung Karang) BT pada tanggal 01 Desember 2021 pukul 19.00 WIB. 

Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knot (75 km/jam) dengan tekanan udara di pusatnya mencapai 1000 hPa. Siklon Tropis Teratai terpantau bergerak ke arah barat-barat daya menjauhi wilayah Indonesia

Dalam periode 24 jam kedepan, keberadaan sistem Siklon Tropis Teratai ini dapat berdampak secara tidak langsung di sebagian wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat, yaitu; potensi Hujan intensitas Sedang - Lebat dapat disertai kilat/petir/angin kencang, potensi angin kencang dan potensi tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter di Samudera Hindia Selatan Jawa Barat. 

Baca Juga :

"Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer tersebut dan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk periode 24 jam ke depan (tanggal 2 Desember 2021), potensi  hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," tulis Prakiraan Cuaca BMKG.

Kondisi ini berpotensi terjadi di beberapa kecamatan di sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat, yaitu:

photoInfografis siklon tropis teratai: perkembangan pantauan dan potensi dampak tidak langsung pada cuaca di Indonesia - (dok BMKG)</span

Bogor: Tanjungsari, Sukamakmur, Cisarua, Megamendung

Sukabumi: Cisolok, Kabandungan, Cikakak, Palabuhanratu, Bantargadung, Warungkiara, Cikidang, Kalapanunggal, Bojonggenteng, Parakansalak, Parungkuda, Cibadak.

Cianjur: Cugenang, Pacet, Warungkondang, Cianjur, Cilaku, Mande, Karangtengah, Cikalongkulon, Sukaresmi, Cipanas.

Garut: Bungbulang, Talegong, Pamulihan, Cisewu, caringin, Sucinagara, Wanaraja, Pangatikan, Sukweingin, Karangtengah, Cibatu, Malangbong, Kersamanah

Tasikmalaya: Sariwangi, Cigalontang, Pagerageung, Kadipaten, Sukaresik, Ciawi, Jamanis, Sukahening, Cisayong, Sukaratu, Leuwisari, Bantarkalong, Sodonghilir, Taraju, Bojonggambir, Culamega

Bandung: Pangalengan, Kertasari

Sumedang: Wado

Majalengka: Lemahsugih, Kertajati

Ciamis: Panumbangan, Lakbok, Purwadadi, Banjarsari, Pamarican

Pangandaran: Padaherang, Mangunjaya, Pamarican

Kuningan: Garawangi, Sindangagung, Kuningan, Cigugur, Ciniru, Hantara, Nusaherang, Kadugede, Darma, Jalaksana, Kramatmulya

Indramayu: Lelea, Losa

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa