SUKABUMIUPDATE.com - Peneliti klimatologi Pusat Riset dan Teknologi Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional, Erma Yulihastin, mengatakan pusaran angin secara meluas atau meso vorteks di barat pulau Jawa terpantau semakin membesar, pada Selasa, 30 November 2021. Kondisi ini berpotensi memicu hujan badai secara sporadis di beberapa wilayah di Jawa Barat.
“Dikatakan sporadis karena sifat keacakan dan durasi hujan yang relatif singkat atau kurang dari dua jam,” katanya, Selasa 30 November 2021.
Mengutip tempo.co, karena posisi vorteks sangat dekat dengan pesisir barat Sumatera bagian selatan, wilayah itu pun berpotensi terjadi angin kencang dan hujan deras. Vorteks itu diketahui kemunculannya pada Ahad lalu, 28 November 2021. Saat itu posisinya berada pada koordinat sekitar 8 derajat Lintang Selatan dan 100 derajat Bujur Timur.
Berdasarkan hasil pantauan dari data Satellite-based Disaster Early Warning System (Sadewa) milik Pusat Riset dan Teknologi Atmosfer-BRIN pada Selasa pagi, kata Erma, vorteks barat semakin membesar dan mendekati ke darat. Potensi hujan dan angin kencang juga bisa ke wilayah Jabodetabek pada hari ini dan besok.
Namun begitu, kata Erma, prediksi terhadap dinamika atmosfer harus terus diperbarui. Alasannya karena gangguan yang terjadi di atmosfer sangat berpotensi menimbulkan tingkat ketidakpastian semakin besar terhadap hasil prediksi cuaca.
Berdasarkan pemutakhiran data Peringatan Dini Cuaca Jawa Barat oleh BMKG per 30 November 2021 pukul 12.40 WIB, ada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang pada pukul 13.10 WIB. Wilayah potensinya, yaitu Kabupaten Sukabumi, Kuningan, dan Cirebon serta dapat meluas ke Indramayu. Kondisi itu diperkirakan berlangsung hingga pukul 15.10 WIB.
SUMBER: TEMPO.CO