Paddy Belum Berakhir, Muncul Bibit Siklon Tropis 91S di Barat Daya Selat Sunda

Rabu 24 November 2021, 19:49 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dua bibit siklon tropis terdeteksi muncul di sekitar Indonesia, salah satunya 91S. Kemunculan ini menambah potensi ancaman dari perubahan pola cuaca disaat siklon tropis paddy masih berada berada di samudra Hindia selatan Pulau Jawa.

Peneliti klimatologi dari Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengatakan saat ini terpantau kemunculan bibit siklon tropis baru bernama 91S di lautan arah barat daya Selat Sunda. Temuan itu berdasarkan data pemantauan dari Joint Typhoon Warning Center (JTWC) milik pemerintah Amerika Serikat.

Mengutip tempo.co, menurut Erma, kini ada tiga siklon dan bibitnya yang muncul di sekitar Samudera Hindia. Siklon tropis Paddy yang beberapa hari lalu terbentuk di perairan selatan Jawa bagian tengah kini semakin menjauh ke selatan. 

Selain Paddy, terdapat bibit siklon lain, yaitu 91S, dan pembentukan depresi tropis di Samudra Hindia bagian utara dekat India. “Disebut depresi tropis karena berpotensi dapat berkembang menjadi bibit siklon tropis,” katanya kepada Tempo, Rabu 24 November 2021.

Ciri-ciri depresi tropis sama seperti bibit siklon tropis, yaitu berupa pusaran angin yang berlawanan arah jaruh jam di belahan bumi utara atau India. Fenomena alam itu juga dikenal dengan istilah anti-cyclonic vortex. Koordinat lokasinya berada di 10-an derajat Lintang Selatan dan 90-an derajat Bujur Timur.

Kemunculan siklon dan 2 bibitnya itu, menurut Erma, telah menyebabkan fase monsoon break atau jeda monsun selama dasarian ketiga pada November 2021 ini. “Sehingga menahan atau menghalangi angin monsun Asia masuk ke wilayah Indonesia,” katanya. 

photoPosisi siklon tropis paddy terkini. BMKG ingkatan potensi dan dampaknya - (BMKG)</span

Disebut jeda karena selama periode itu curah hujan menjadi minimum di kawasan Indonesia bagian barat, yang meliputi Sumatera, Jawa, dan sebagian selatan Kalimantan.

Tiupan angin monsoon Asia lazimnya membawa uap air dan menghasilkan musim hujan di Indonesia. Monsun Asia dicirikan sebagai angin dari utara Indonesia pada ketinggian sekitar 1,5 kilometer dengan kecepatan rata-rata 3 meter per detik. 

Angin utara itu melewati Laut Cina Selatan dan berbelok menjadi angin baratan ketika melintasi ekuator. Tujuannya ke wilayah Laut Jawa, Sumatera bagian selatan, sebagian Kalimantan, Pulau Jawa, hingga Nusa Tenggara.

Namun pada saat muncul siklon dan 2 bibitnya sekarang ini, angin dari utara yang akan melintasi Laut Cina Selatan mengalami pembelokan ke arah barat menuju kawasan India dan sekitarnya. Kondisi itu menyebabkan jeda monsun selama beberapa hari di sepanjang musim hujan. 

“Sehingga menyebabkan penundaan awal musim hujan atau membuat penurunan hujan di masa periode puncak yang seharusnya ditandai dengan intensitas hujan tinggi,” katanya. 

Dampak lain secara tidak langsung dari siklon tropis Paddy adalah pembentukan angin kencang di wilayah Jawa bagian barat. Kondisi itu dampak dari wilayah divergensi angin di Laut Jawa yang menyebabkan pembelokan angin kuat dari Laut Jawa menuju kawasan utara Jawa bagian barat, khususnya di wilayah sekitar Serang, Tangerang, Depok, dan sekitarnya.

Menurut Erma, angin yang berasal dari utara Laut Jawa bertemu dengan angin dari selatan atau Samudera Indonesia (hindia) yang dihasilkan dari area terluar siklon. Lokasi pertemuan angin itu saat ini lebih banyak terjadi di laut selatan Jawa. 

Kondisi itu menyebabkan wilayah konvergensi di darat bergeser ke laut. “Sehingga hujan minimum atau kondisi kering terbentuk di darat, sementara di laut Jawa dan perairan selatan Jawa mengalami kondisi banyak hujan,” katanya.

Jeda monsun, menurut Erma, akan diakhiri dengan pembentukan vorteks Borneo atau pusaran angin skala meluas dengan radius puluhan hingga ratusan kilometer di atas Kalimantan. Dari hasil penelitian, dampaknya berupa peningkatan hujan signifikan untuk beberapa wilayah di sekitarnya. 

”Jika vorteks Borneo terjadi, daerah yang harus bersiap melakukan mitigasi adalah Kalimantan dan sekitarnya,” ujarnya.

Selain itu, efek dari siklon dan 2 bibitnya itu dapat menyebabkan dinamika atmosfer berubah sangat cepat misalkan dalam hitungan 2-3 jam. Menurut Erma, kondisi atmosfer itu perlu dipantau menerus secara intensif dari satelit. 

Kebaruan datanya untuk prediksi cuaca minimal empat kali sehari. “Dengan hasil prediksi yang perlu dibuat dalam skala waktu tiap jam agar kita dapat mengetahui perubahan dinamika atmosfer,” katanya.

SUMBER: TEMPO.CO

Koleksi Video Lainnya:

Bubur Beling dan Gorengan Terbang, Cerita Korban Amuk Geng Motor di Sukabumi

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug