SUKABUMIUPDATE.com - Akhir-akhir ini, BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sering merilis info potensi cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah Indonesia.
Melalui laman resminya, bmkg.go.id, mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah di Jawa Barat dan sekitarnya termasuk Sukabumi berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat, disertai kilat dan angin kencang. Namun, bagaimana suatu kondisi cuaca dikatakan ekstrem?
Mengutip tempo.co, sebagai wilayah rentan atas terjadinya bencana atas cuaca ekstrem, penting bagi masyarakat Indonesia untuk waspada atas dampak cuaca ekstrem. Meskipun cuaca ekstrem tidak dapat dihindari, tetapi setidaknya upaya meminimalisir atas risiko cuaca ekstrem perlu dilaksanakan.
Salah satu bentuk mitigasi atas cuaca ekstrem yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui perihal cuaca ekstrem. Sebagaimana dikutip dari ngurahrai.bali.bmkg.go.id, cuaca ekstrem biasanya dihubungkan dengan suatu kondisi cuaca yang kuat, masif, serta memiliki potensi tinggi untuk rusak dan menimbulkan korban jiwa.
Meskipun demikian, tak sedikit orang menganggap cuaca ekstrem merupakan penggambaran dari hujan lebat, badai guruh, dan angin kencang. Padahal, kondisi kering dan kemarau berkepanjangan juga termasuk cuaca ekstrem.
Dengan demikian, dapat dikatakan cuaca ekstrem merupakan cuaca yang berpotensi melahirkan bencana, kehancuran tatanan sosial, dan korban jiwa manusia. Dikutip dari climatehubs.usda.gov, peristiwa ekstrem yang disebabkan cuaca cenderung bertahan dalam waktu sebentar dibandingkan peristiwa ekstrem yang dipengaruhi oleh iklim.
Beberapa bencana yang termasuk ke dalam peristiwa ekstrem karena cuaca, diantaranya siklon tropis, banjir, hujan lebat, dan sebagainya. Sementara itu,yang termasuk bentuk peristiwa ekstrem yang disebabkan oleh iklim adalah kekeringan yang berlangsung lama.
Mengutip dari repo.itera.ac.id, sejak 30 tahun terakhir, fenomena cuaca ekstrem di Indonesia tergolong sering terjadi di beberapa provinsi besar di Indonesia. Beberapa provinsi tersebut antara lain Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua
Aktifnya Monsun Asia yang melewati wilayah Indonesia, menjadi faktor utama terjadinya cuaca ekstrem di Indonesia. Monsun Asia adalah sebutan bagi embusan angin yang secara periodik bergerak dari Benua Asia menuju Benua Australia.
Letak Indonesia yang berada di antara garis khatulistiwa memberikan pengaruh signifikan bagi cuaca di Indonesia. Kondisi cuaca ekstrem di Indonesia ditandai dengan adanya pola konvergensi dan perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah. Hal tersebut memicu terjadinya hujan lebat dalam kurun waktu yang lama.
SUMBER: NAOMY A. NUGRAHENI/TEMPO.CO