Peneliti: Deforestasi dan Kebakaran Hutan Jadi Emisi Terbesar Indonesia

Minggu 31 Oktober 2021, 17:12 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peneliti isu perubahan iklim Heru Santoso mengatakan Indonesia ikut berkontribusi dalam perubahan iklim dunia, dengan sumbangan besar ke depan adalah emisi atau gas buang dari pemakaian energi.

"Tapi selama ini penyumbang besar dari emisi Indonesia adalah deforestasi dan kebakaran hutan, terutama di lahan gambut," kata peneliti ahli madya Pusat Riset Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional itu, Kamis, 28 Oktober 2021 dikutip lewat Tempo.

Menurut Heru, deforestasi atau penebangan hutan banyak terjadi di lahan gambut atau dataran rendah seperti di Sumatera dan Kalimantan. Tujuannya membuka lahan untuk tanaman kelapa sawit dan kebutuhan pabrik kertas.

Masalah itu, tambahnya, yang menyebabkan crude palm oil (CPO) dari Indonesia menjadi sorotan di Eropa. "Dianggap tidak green, tidak ramah lingkungan, dan emisinya besar," ujar Heru.

photoWarga melintas di jalan yang berkabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Kota Dumai, Riau, Jumat 15 Februari 2019. - (Antara Foto/Aswaddy Hamid)

Karena sudah ada kebun sawit dengan produksinya, menurut Heru, yang perlu dilakukan adalah mengupayakan agar tidak ada lagi pembukaan lahan baru. "Jadi lebih memanfaatkan yang sudah ada dan tidak melakukan pembakaran lahan gambut," kata dia. Sejauh ini, dia melihat Indonesia sudah berupaya dengan membuat komitmen ke dalam dan luar negeri.

Heru menambahkan, terkait progresif atau tidaknya upaya mengurangi perubahan iklim bisa dilihat dari upaya teknis kementerian terkait, misalnya dalam mengurangi jumlah emisi karbondioksida (CO2).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatur masalah hutan, termasuk deforestasi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral punya beberapa skenario dan komitmen rencana energi baru dan terbarukan, demikian pula Kementerian Perhubungan.

Dari hasil studinya, Heru mengatakan dampak masalah emisi pada perubahan iklim di Indonesia adalah kenaikan suhu 1 derajat Celcius seiring tren global.

Hasilnya seperti hujan ekstrem yang makin meningkat, mempengaruhi ekosistem laut, waktu tumbuhan berbunga dan berbuah juga dapat berubah, dan mengganggu kehidupan beberapa spesies. "Kalau sampai naik 2 derajat yang akan terpengaruh lebih besar adalah sumber daya air, kekeringan, atau kejadian cuaca ekstrem," katanya.

Perubahan iklim, menurut Heru, sebenarnya fenomena alami yang terjadi dari dulu. Hanya saja sekarang terlihat makin dipercepat, salah satunya dipengaruhi ulah manusia, yaitu terutama penumpukan gas rumah kaca dengan karbondioksida (CO2) paling dominan di antara gas-gas yang lain.

SUMBER: TEMPO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Bola31 Januari 2025, 10:30 WIB

Prediksi Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs Barito Putera akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jumat, 31 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Pertandingan antara Persik Kediri vs Barito Putera dimulai pukul 15.30 WIB, Jumat, 31 Januari 2025. Foto: IG/@sports.indosiar
Keuangan31 Januari 2025, 10:16 WIB

Simak Baik-baik! Aturan dan Besaran THR untuk PNS Tahun 2025

THR dan Gaji ke-13 akan setara dengan gaji pokok yang ditambah tunjangan.
(Foto Ilustrasi) THR menjadi salah satu kewajiban perusahaan. | Foto: Freepik
Life31 Januari 2025, 10:05 WIB

Stop Overthinking! Kamu Tidak Sepenting Itu di Mata Orang Lain

Pernahkah kamu merasa cemas berlebihan tentang apa yang orang lain pikirkan tentangmu? Atau mungkin sering terjebak dalam pemikiran tentang sesuatu yang sudah terjadi, berpikir ulang tentang setiap kata atau tindakan yang kamu lakukan?
Ilustrasi Overthinking, Stop Overthinking! Kamu Tidak Sepenting Itu di Mata Orang Lain (Sumber : Freepik)
Nasional31 Januari 2025, 10:00 WIB

Mensos Dorong Masyarakat Miskin Bekerja di Dapur Makan Bergizi Gratis

Ada beberapa hal yang perlu dioptimalkan.
Menu MBG dengan susu pada Selasa (7/1/2025) di SMPN 12 Kota Sukabumi. | Foto: SU/Turangga Anom
Inspirasi31 Januari 2025, 10:00 WIB

Info Loker Jawa Barat Lulusan S1 Agribisnis/Agroteknologi, Cek Disini!

Berikut Info Lengkap Lowongan Kerja Lulusan S1 untuk Mengisi Posisi Marketing Officer.
Ilustrasi. Info Loker Lulusan S1 di Perusahaan Makanan. (Sumber : Pexels/AlwynDias)
Entertainment31 Januari 2025, 09:43 WIB

Makin Populer! Inilah 5 Fakta Menarik Tentang Choo Young Woo di The Trauma Code: Heroes on Call

Choo Young Woo adalah salah satu aktor muda yang semakin mencuri perhatian di industri hiburan Korea Selatan. Meskipun terbilang baru, karirnya mulai menanjak berkat sejumlah peran penting yang ia jalani.
Penampilan Choo Young Woo di Drama The Trauma Code: Heroes on Call (Sumber : Twitter/@iconickdramas)
Sukabumi31 Januari 2025, 09:39 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Gelar Serah Terima Jabatan Pejabat Struktural, Ini Nama yang Berganti

Agus memberikan pesan kepada pejabat yang berpindah tugas ke instansi lain.
Dinkes Kabupaten Sukabumi menggelar prosesi serah terima jabatan pada Kamis (30/1/2025). | Foto: SU/Turangga Anom
Sehat31 Januari 2025, 09:30 WIB

Jamur Dalam Ruangan, Mengenal Apa Itu Black Mold yang Berbahaya untuk Kesehatan

Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi kelembaban yang dapat menyebabkan Black Mold.
Ilustrasi. Jamur Dalam Ruangan, Mengenal Apa Itu Black Mold yang Berbahaya untuk Kesehatan (Sumber : Pexels/RodionKutsaiev)
Film31 Januari 2025, 09:23 WIB

Banjir Pujian, Ini Fakta Menarik dari Drakor "The Trauma Code: Heroes on Call" yang Sedang Booming!

Drakor The Trauma Code: Heroes on Call belakangan ini sedang menjadi buah bibir di kalangan pecinta drama Korea.
Culikan Drakor The Trauma Code: Heroes on Call (Sumber : Twitter/@thalyonfilm)
Sehat31 Januari 2025, 09:00 WIB

Ternyata Bisa Jaga Kesehatan Mental, 12 Manfaat Buah Sawo yang Jarang Diketahui

Dikenal juga dengan nama sawo manila, buah ini berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko, namun sekarang telah banyak dibudidayakan di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia.
Ilustrasi. Buah sawo, dengan rasa manisnya yang khas dan teksturnya yang lembut, bukan hanya lezat untuk dinikmati tetapi juga kaya akan manfaat kesehatan. Foto: Pexels.com/@damrithpLodkham