SUKABUMIUPDATE.com - Belasan gempa terjadi karena aktivitas sesar aktif di wilayah Jawa Barat selama Juli 2021. Beberapa sesar itu sudah dikenali dan ada yang belum.
“Ini menandakan bahwa sesar yang ada di wilayah Jawa Barat adalah sesar aktif yang perlu diwaspadai oleh masyarakat,” kata Teguh Rahayu, Kepala Stasiun Geofisika Bandung.
Lewat keterangan tertulis Minggu, 8 Agustus 2021, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap 4 dari 15 kejadian gempa sesar aktif yang dirasakan warga di wilayah Jawa Barat sepanjang Juli 2021 tersebut. Mereka bersumber dari Sesar Cimandiri, lalu Sesar Garsela (Garut Selatan) serta sesar lokal di daerah Kota Banjar yang belum teridentifikasi.
Berdasarkan kajian Geofisika tentang sebaran episentrum gempa bumi di Jawa Barat selama Juli 2021, total ada 49 gempa dengan kekuatan bermagnitudo antara 1,4 hingga 4,0. Gempa-gempa ini tak seluruhnya bisa dirasakan guncangannya di permukaan.
Mayoritas dari 49 gempa itu berkedalaman sumber kurang dari 60 kilometer, alias dangkal, sebanyak 41 kali. Adapun 7 kejadian merupakan gempa menengah dengan kedalaman sumber 60-300 kilometer, dan sekali gempa dalam yaitu dari kedalaman lebih dari 300 kilometer.
Jumlah gempa darat di Jawa Barat sekitar 45 persen. Selebihnya atau sekitar 55 persen gempa berasal dari laut. “Sehingga wilayah pantai selatan Jawa Barat berpotensi terjadinya tsunami yang diakibatkan oleh gempa bumi,” kata Rahayu.
Stasiun Geofisika Bandung memasang jaringan 24 sensor kegempaan di wilayah Jawa Barat. Sebaran lokasi sensor seismik itu seperti di Bungbulang, Banjar, Citeko-Bogor, Cianjur, Jatiluhur. Kemudian juga Lembang-Bandung, Sukabumi, Tomo-Sumedang, dan Jatiwangi-Cirebon.
Beberapa sensor juga dipasang di sekitar beberapa sesar aktif seperti Cimandiri, Citarik, Cipamingkis, Sesar Lembang, Garsela, dan Baribis.
Gempa terkini yang bisa dirasakan di wilayah Jawa Barat muncul dari Samudera Indonesia selatan Jawa Barat, Minggu 8 Agustus 2021. Bermagnitudo 4,1, getarannya mengguncang wilayah Priangan Timur pada pukul 17.30 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan lokasi sumbernya dekat dengan gempa ganda atau doublet yang menggetarkan Bandung Selatan dan sekitarnya sehari sebelumnya. Kali ini, dampak gempa bumi berupa guncangan terasa di wilayah Priangan Timur, dari Garut hingga Pangandaran dengan skala intensitas gempa itu II MMI atau lemah.
Lokasinya berada di laut berjarak sekitar 55 kilometer arah barat daya Garut. Gempa tergolong dangkal dengan kedalam sumber 33 kilometer. “Akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam menelusup ke bawah lempeng Eurasia,” kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho.
SUMBER: TEMPO.CO