SUKABUMIUPDATE.com - Sejak sepekan terakhir suhu pada malam hingga pagi hari di sebagian besar wilayah selatan Indonesia khususnya pulau Jawa hingga Bali cukup dingin, termasuk di Sukabumi yang mencapai 17 derajat celcius. BMKG atau Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika, suhu dingin sepanjang bulan Juli 2021 ini disebabkan oleh fenomena Bediding.
Suhu dingin ini jadi perbincangan netizen bahkan sempat menjadi trending topic di twitter. Netizen Sukabumi menampilkan tangkapan layar aplikasi cuaca Kota Sukabumi pagi tadi ini, Rabu 28/7/2021, yang berkisar 15 hingga 17 derajat celcius.
Staf Observatori BMKG Bandung wilayah Palabuhanratu, Andy Rachmadan mengatakan saat suhu di wilayah Sukabumi khususnya selatan rendah dan terus berubah cepat. "Itu terjadi karena pada Bulan Juli, wilayah australia berada dalam periode musim dingin. Jadi tekanan udara tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia," ujarnya.
"Akibatnya suhu di beberapa wilayah Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Jawa, Bali, NTB, NTT) terasa lebih dingin, khususnya pada malam hingga pagi hari," lanjut Andi.
Baca Juga :
Fenomena itu sering disebut Bediding, istilah yang digunakan masyarakat Jawa untuk menamai fenomena suhu udara dingin di malam hari saat peralihan ke musim kemarau. Kondisi ini menurut Andi harus disikapi warga untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.
"Kondisi seperti pengaruh bagi tubuh, bisa ditanyakan lebih jelas ke dinas kesehatan langsung," tandasnya.
BMKG dalam situs resminya menjelaskan bahwa saat ini suhu udara menjadi sangat dingin menjelang malam hingga pagi, sementara di siang hari suhu melonjak hingga panas menyengat.
Perubahan suhu yang demikian terjadi selama tiga hingga empat bulan dan selalu pada pertengahan tahun antara bulan Juni sampai Agustus.