Bukan Aphelion, Suhu Terasa Dingin di Pagi Hari Disebabkan Dua Fenomena Ini

Rabu 07 Juli 2021, 11:04 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Aphelion merupakan fenomena di mana posisi Bumi berada di titik terjauh dari Matahari. Fenomena ini biasa terjadi di bulan Juli setiap tahunnya. Namun tidak mempengaruhi suhu dingin saat ini. Mengapa demikian?

Aphelion terjadi pada Selasa, 6 Juli 2021 kemarin, tepatnya pukul 05.27 WIB di mana jarak antara Bumi dan Matahari dipisahkan sejauh 152.100.527 kilometer. Aphelion ini disebabkan orbit Bumi yang tidak sepenuhnya berbentuk lingkaran sempurna, melainkan elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa LAPAN Andi Pangerang dalam tulisannya di laman Edukasi Sains Lapan mengungkapkan tidak ada dampak yang signifikan terhadap Bumi dari fenomena aphelion tersebut.

Adapun suhu pagi yang terasa lebih dingin belakangan ini, menurut Andi, merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau. Suhu terasa dingin karena tutupan awan yang sedikit. Bukan karena pengaruh aphelion.

Dalam tulisannya, Andi menjelaskan suhu yang terasa dingin saat ini akan berlangsung hingga Agustus mendatang. Tutupan awan yang sedikit membuat panas dari permukaan Bumi tidak terpantulkan kembali oleh awan. Biasanya, panas yang diserap Bumi dari cahaya Matahari, dilepaskan pada malam hari, kemudian dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.

Suhu dingin saat ini juga dipengaruhi oleh posisi Matahari yang berada di belahan utara Bumi. Akibatnya, tekanan udara di belahan utara lebih rendah dibanding belahan selatan yang mengalami musim dingin. Karena itu, angin bertiup dari arah selatan menuju utara.

Andi menjelaskan angin yang bertiup ke arah Indonesia berasal dari arah Australia yang memang mengalami musim dingin. Dampaknya, ada penurunan suhu khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di selatah khatulistiwa.

Jarak terjauh Matahari dan Bumi ternyata tidak mempengaruhi panas yang diterima Bumi. Karena panas dari Matahari terdistribusi ke seluruh Bumi, salah satunya yang paling mempengaruhi distribusi panas adalah pola angin. Karena saat ini angin beriup dari arah selatan yang musim dingin, maka kita akan merasakan suhu yang lebih dingin.

Bila ada pengaruh ke suhu di Bumi adalah diameter tampak Matahari yang sedikit lebih kecil dibandingkan rata-ratanya. Namun faktor ini tidak terlalu signifikan, sebab hanya berselisih 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin