SUKABUMIUPDATE.com - Rumusan standardisasi fon, papan ketik dan transliterasi aksara Jawa dan Sunda akan diajukan kepada Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk mendapatkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Ini hasil rumusan Forum Diskusi Terpumpun (FGD) dari Simposium Aksara Sunda yang digelar Pemkot Bogor dan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) awal pekan ini.
Mohamad Shidiq Purnama, Chief Registry Officer PANDI, mengatakan bahwa setelah peserta FGD berdiskusi selama dua hari, sekarang sudah didapatkan standar fon, papan ketik dan transliterasi yang disepakati bersama.
"Setelah melalui diskusi panjang selama simposium berlangsung, akhirnya kami bersama pegiat aksara Sunda, akademisi dan seluruh stakeholder yang terlibat dapat menyepakati standar papan ketik, fon dan transliterasi aksara Sunda. Ini akan kita ajukan kepada BSN dalam waktu dekat,” terang Shidiq, dalam keterangannya yang dikutip dari tempo.co, Kamis 10 Juni 2021.
Menurutnya, besar kemungkinan pengajuan standardisasi aksara Sunda dan aksara Jawa kepada BSN akan dilakukan secara bersamaan. "Standar aksara Jawa telah kita rampungkan pada Kongres Aksara Jawa di Yogya beberapa bulan lalu. Hari ini kita juga sudah mendapatkan hasil standardisasi aksara Sunda melalui kegiatan simposium. Oleh karena itu, kami optimis bisa mendaftarkan standardisasi aksara Jawa dan aksara Sunda ke BSN secara bersamaan," ucap Shidiq.
Dalam hal pendaftaran standardisasi kepada BSN, Ratih Ayu selaku staf PANDI yang mengawal kegiatan tersebut menjelaskan beberapa hal terkait proses pendaftaran yang sedang diupayakan saat ini.
"Kami dari PANDI mencoba memasifkan penggunaan aksara dengan mendigitalisasikan aksara Nusantara, sehingga itu bisa menjadi bukti untuk menaikkan status di UNICODE. Ada beberapa proses yang mesti dilalui, salah satunya memperoleh SNI dan selanjutnya ISO. Transliterasi, fon dan papan ketik yang standar menjadi syarat dalam pengajuan tersebut,” tutur Ayu.
Agar memperoleh SNI untuk fon, papan ketik, dan transliterasi pada beberapa aksara, PANDI bekerja sama dengan BSN. Menurut Ayu, saat ini yang sudah dikerjakan adalah aksara Jawa dan akan segera menyusun dokumen aksara Sunda setelah kegiatan simposium.
"Setelah aksara Jawa, selanjutnya kami sedang mengupayakan aksara Sunda kepada BSN. Keduanya akan dikerjakan secara paralel agar segera mendapatkan SNI terkait dengan transliterasi, fon dan papan ketik. Kami juga tengah mengupayakan bekerja sama dengan Kemenko PMK supaya mendukung kegiatan Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN)," pungkasnya.
SUMBER: TEMPO.CO