SUKABUMIUPDATE.com - Setelah gerhana bulan total super blood moon 26 Mei lalu, akan menyusul fenomena gerhana Matahari cincin pada 10 Juni 2021. Menurut penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan di Bandung, Avivah Yamani, kali ini Indonesia tidak kebagian sedikit pun gerhana Matahari cincin itu.
"Dari Indonesia tidak kelihatan, itu di daerah utara Bumi," katanya, Rabu 2 Juni 2021 dikutip dari Tempo.
Gerhana Matahari cincin itu, menurut Avivah, hanya bisa diamati di sebagian benua Asia, Eropa, dan Amerika Utara pada 10 Juni 2021 waktu setempat. Jalur cincin gerhana bisa diamati oleh pengamat di Kanada utara, Greenland, dan Rusia. Adapun durasi cincin saat gerhana akan berlangsung selama 3 menit 51 detik.
Fenomena itu terjadi ketika posisi Bulan tepat berada di antara Matahari dan Bumi. Akibatnya piringan Matahari yang terlihat dari Bumi akan tertutupi Bulan. Pada gerhana Matahari cincin, penutupan oleh Bulan itu menyisakan cahaya matahari yang berpendar seperti cincin api raksasa. Setahun lalu, tepatnya 21 Juni 2020, sebagian wilayah Indonesia dilintasi gerhana Matahari cincin.
Waktu gerhana Matahari cincin 10 Juni 2021 itu jika disesuaikan dengan waktu di Indonesia bagian barat misalnya, dimulai pukul 15:12:20 WIB hingga selesai 20:11:19 WIB. Adapun fase puncak atau maksimum gerhananya pada pukul 17:41:54 WIB.
Walaupun secara waktu tersebut Matahari masih terlihat di Indonesia, kata Avivah, peristiwa gerhana matahari cincin tetap tidak bisa terlihat. "Siang juga tetap tidak kelihatan karena lintasannya di utara banget," ujar lulusan Astronomi ITB itu. Selain itu lintasan gerhana Matahari lebih sempit dibandingkan dengan gerhana Bulan.