SUKABUMIUPDATE.com - Benda-benda pribadi miliki tokoh Astrofisikawan, mendiang Stephen Hawking, akan dipamerkan di Museum Sains London pada tahun 2022 mendatang.
Barang-barang langka tersebut terdiri dari kursi roda ‘ajaib’ miliknya, surat-surat pribadi, cap jempol hingga koleksi miniatur karakter Hawking yang legendaris di kartun The Simpsons.
Hawking dan Universitas Cambridge
Berbagai benda-benda pribadi milik Hawking seperti makalah ilmiah, tesis PhD, korespondensi tulisannya di berbagai media dari tahun 1944-2008, ternyata selama ini disimpan di kantornya yang berada di Departemen Matematika Terapan dan Fisika Teori di Universitas Cambridge dan menjadi arsip pribadi kampus tersebut.
Bahkan draf pertama buku 'A Brief History of Time' yang menjadi karya masterpiece ilmuwan yang mengalami kelumpuhan sejak umur 22 tahun ini, ada di Cambridge.
Diketahui, perpustakaan Cambridge selama ini menyimpan dengan apik berbagai benda-benda pribadi milik Hawking seperti surat-surat dari tahun 1944 hingga 2018, draf-draf buku, skrip film TV hingga manuskrip ilmiah yang ditulis dari fase awal karirnya.
Cambridge memang melakukan akuisisi arsip-arsip milik sejumlah ilmuwan terkemuka seperti Sir Isaac Newton dan Charles Darwin.
"Ini sebagai upaya melestarikan karya Hawking dan konsen sejarahnya, sehingga para generasi di masa depan dapat terinspirasi dari tokoh astrofisikawan teoritis ini," kata Sir Ian Blatchford, direktur Kelompok Museum Sains London.
Menurut Sir Blatchford, Hawking memang seorang sosok yang kontroversial, ia (Hawking) menentang hukum kedokteran dengan menulis ulang hukum fisika hingga berhasil menyentuh hati jutaan orang yang membaca karyanya.
"Barang-barang luar biasa ini semoga dapat menginspirasi Hawking-Hawking berikutnya," kata Blatchford.
Hawking yang Menginspirasi
Sementara itu, ketiga anak Hawking yakni Lucy, Robert dan Tim mengatakan, keluarganya sangat senang dengan adanya upaya yang dilakukan kedua lembaga tersebut untuk tetap melestarikan berbagai karya-karya penting milik ayah mereka.
"Kami sangat senang dan bangga, warisannya (Hawking) kini dapat diakses oleh banyak orang hingga generasi selanjutnya," ungkap putra-putri Hawking.
Hawking meninggal dunia pada tahun 2018 lalu di usia 76 tahun karena komplikasi penyakit sklerosis lateral amiotrofik (ALS).
Hawking didiagnosa mengidap penyakit neuron motorik sejak tahun 1964, saat usianya 22 tahun.
Dia menginspirasi banyak orang, meskipun di tengah keterbatasan yang dialaminya, ia masih tetap berusaha berkontribusi bagi dunia ilmu pengetahuan.
Hawking juga dikenal sebagai ilmuwan hebat yang humoris dan jenaka, meskipun ia harus melawan rintangan mengalami kelumpuhan yang membuatnya dirinya menghabiskan waktu di kursi roda hingga akhir hayatnya.