SUKABUMIUPDATE.com - Distrik Pengawas Nyamuk Florida Keys (FKMCD) dan Oxitec, perusahaan bio teknologi asal Inggris, berencana akan melepas ratusan ribu nyamuk hasil rekayasa, Genetically Modified (GMO). Sejumlah penduduk di Florida, Amerika Serikat (AS) marah dan menyebut eksperimen kriminal ini akan menghasilkan serangga 'Frankenstein'.
FKMCD dan Oxitec telah lama terlibat dalam proyek eksperimental ini, dengan tujuan untuk memerangi penyakit di Florida Keys. Kedua perusahaan tersebut melakukan eksperimen terhadap "Aedes Aegypti", nyamuk penyebar penyakit demam berdarah, Zika, penyakit kuning dan chikungunya.
Mereka merekayasa genetika nyamuk tersebut lalu mengembangbiakannya di laboratorium, tapi hanya nyamuk jantan yang terpilih untuk dijadikan percobaan dalam eksperimen ini. Alasannya, nyamuk jantan diketahui tidak menggigit manusia dan tidak juga menyebarkan penyakit.
Nyamuk jantan hasil rekayasa genetik inilah yang nantinya akan dilepas untuk mengendalikan populasi nyamuk yang ada di dunia.
Tahapan pertama uji coba, ratusan ribu nyamuk akan dilepaskan di enam lokasi berbeda di wilayah Amerika Serikat. Selama 12 pekan, kotak-kotak yang berisikan nyamuk hasil genetika tersebut akan dilepas.
Jika berjalan sesuai rencana, nyamuk jantan hasil rekayasa tersebut nantinya akan kawin dengan nyamuk betina yang selama ini menjadi sumber penyakit dan juga jenis nyamuk yang sering menggigit manusia.
Namun keturunan dari hasil perkawinan mereka akan mati. Begitulah tujuan daripada eksperimen tersebut, yakni untuk mengendalikan populasi nyamuk Aedes Aegypti serta sebagai upaya pengurangan risiko penyebaran penyakit.
Oxitec, perusahaan yang menerima dukungan dari Bill & Melinda Gates Foundation ini mengatakan, nyamuk jenis Aedes Aegypti bertanggung jawab atas semua penyakit yang ditularkan ke manusia. Selain berdampak pada manusia, nyamuk ini juga menebar larva cacing yang bisa membunuh hewan-hewan.
Proyek kerjasama FKMCD dan Oxitec ini telah mendapatkan persetujuan dari Badan Perlindungan Lingkungan AS. Jika berhasil, proyek ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan pestisida yang memiliki efek samping berbahaya bagi manusia dan hewan.
Meski Oxitec berupaya meyakinkan keuntungan dari proyek ini, namun pemimpin lokal dan dewan pengendalian nyamuk ragu proyek tersebut dapat mengurangi penggunaan pestisida.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2002 di Universitas Oxford itu sebetulnya mendapatkan dukungan publik yang cukup tinggi. Tetapi banyak juga penduduk lokal yang skeptis.
"Kami bukan ilmuwan, tapi kami membaca. Apa yang dikatakan Oxitec dan yang kami baca dari sumber lain adalah dua hal berbeda. Saya mohon kepada pemerintah untuk mengambil tindakan dan mempertimbangkan resolusi terhadap teknologi ini," kata Meagan Hull, seorang penduduk lokal Florida yang menentang proyek tersebut.
Penduduk lokal lainnya mengatakan, sangat prihatin jika proyek eksperimental ini terus berjalan. Mereka khawatir, nyamuk betina yang tanpa sengaja mengalami rekayasa gen muncul di permukiman.
"Banyak orang mengatakan, semua itu tidak akan terjadi, tapi saya tidak percaya," kata seorang penduduk Florida Keys, yang juga menyebut kurangnya transparansi dari pihak Oxitec dan lembaga pemerintah yang terlibat dalam proyek ini.
Salah satu anggota dewan setempat, Mark Gregg menyebut, nyamuk GMO itu sebagai serangga Frankenstein.
"Saya mendengar orang lain mengatakan, kami sedang sedang menjadi kelinci percobaan," kata Gregg.
Meski muncul berbagai pro dan kontra, pihak FKMCD akan tetap bersikeras mendukung proyek eksperimental ini. Karena menurut mereka, Oxitec dapat menyediakan alat baru yang aman, ramah lingkungan dan tepat sasaran.
"Kelak, tidak akan ada lagi pestisida untuk membunuh nyamuk," terang pihak FKMCD.