SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wakil Wali Kota Andri Hamami melihat secara langsung prototype Rumah Aman Gempa atau Retrofitting berbasis masyarakat di Kelurahan Baros, Senin, 26 April 2021.
Peninjauan ke lokasi Rumah Aman Gempa berbasis masyarakat ini juga digelar dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang diperingati setiap tanggal 26 April.
Dinukil dari laman resmi Pemerintah Kota Sukabumi, Program Retrofitting berbasis masyarakat ini dilaksanakan oleh PMI Kota Sukabumi dengan dukungan PMI Pusat, Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID.
Wali Kota Achmad Fahmi menilai, Rumah Aman Gempa atau Retrofitting ini meskipun bentuknya sederhana namun memiliki kekuatan yang cukup saat terjadi gempa.
"Dengan harga minimalis tapi mampu membuat rumah aman gempa. Semoga model retrofitting ini bisa diadopsi ke dalam program pemerintah terutama perumahan," kata Achmad Fahmi.
Sebagai informasi, Retrofitting ini dibangun dengan metode Ferrocement yang digagas oleh Teddy Boen dan di implementasikan oleh PMI. Ferrocement adalah salah satu teknik alternatif dengan memperkuat dinding bangunan dengan cara menambahkan anyaman kawat besi. Teknis model seperti ini disebut mampu menahan beban dinamis pada saat gempa bumi terjadi.
Ada dua kabupaten/kota se-Indonesia yang ditunjuk untuk melakukan permodelan retrofitting Rumah Aman Gempa, yakni Kota Sukabumi dan Kabupaten Banyuwangi.
Masih dalam momen yang sama, juga digelar simulasi evakuasi mandiri di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi.
Kegiatan ini merupakan latihan secara terpadu dalam menghadapi bencana dengan harapan ada peningkatan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat.
"Kegiatan ini dalam kerangka mempersiapkan diri dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana," kata Achmad Fahmi.
Dalam rangka HKB tahun 2021, Pemkot Sukabumi bersama seluruh SKPD melakukan sosialisasi dan informasi pentingnya kesiapsiagaan ketika menghadapi bencana baik alam dan non alam.
Momen ini juga melatih response time seluruh warga ketika terjadi bencana. Sehingga warga bisa melakukan langkah yang tepat pada saat terjadi bencana.
"Butuh kerja sama untuk menangani bencana alam dan non alam. Momen Hari Kesiapsiagaan Bencana ini kita berkomitmen dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana," pungkas Fahmi.