SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Sosial Republik Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN untuk memperbaiki akurasi penyaluran bantuan sosial atau bansos melalui pencitraan satelit.
Kementerian Sosial meminta bantuan LAPAN untuk mengambil pencitraan satelit yang dioperasikan LAPAN untuk pemetaan daerah yang menjadi sasaran penyaluran bansos.
"Data penginderaan jauh membantu pemetaan wilayah kemiskinan, kondisi lingkungan keluarga miskin tinggal, serta pemetaan potensi yang bisa dikembangkan," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini, Senin, 19 April 2021 dikutip dari laman resmi LAPAN.
Data dan informasi berbasis penginderaan jarak jauh dari LAPAN, kata Risma, mempermudah pengambilan keputusan secara cepat dan tepat terkait mitigasi bencana, bantuan sosial, dan dukungan analisis kondisi lingkungan.
Kementerian Sosial mengelola Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS terkait data penduduk dengan status sosial ekonomi terendah. Sehingga dengan data penginderaan jauh dapat memperkaya DTKS dan bisa lebih akurat.
"Kalau menggunakan pencitraan ini maka kita akan tahu titik koordinatnya. Itulah alamatnya nanti membantu kami menggunakan data itu," tutur Risma.
Data berbasis penginderaan jauh juga bisa digunakan dalam pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil atau KAT, yakni pemetaan lokasi KAT, melihat ketersediaan akses, serta kondisi sebelum dan sesudah program pemberdayaan.
Secara teknis menggunakan pemanfaatan titik koordinat dengan jarak hingga setengah meter. "Data permukaan bisa dipotret dengan citra satelit hingga jarak setengah meter terkait kondisi dan menjadi data bahan pengambilan kebijakan," pungkas Risma.