SUKABUMIUPDATE.com - Peneliti medis di Pentagon (markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat, red) menciptakan microchip pendeteksi virus corona. Diletakan di bawah kulit, microchip akan memberi informasi kepada individu pasien tentang adanya virus.
Matt Hepburn, dokter spesialis penyakit menular dan pensiunan kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat mengatakan, microchip ini bertindak seperti mesin pemeriksa bagi setiap orang.
Menurut Hepburn, penularan virus corona bisa dicegah oleh microchip ini di masa depan. Microchip ini bertugas melakukan pengujian darah secara intensif untuk memastikan adanya virus corona di dalam tubuh.
Baca Juga :
"Setelah terdeteksi, microchip akan memberitahu kepada individu pasien bahwa mereka harus segera melakukan tes darah. Jadi, microchip itu bekerja seperti sensor, mengirim sinyal peringatan bahwa Anda akan mengalami gejala keesokan harinya," kata Hepburn.
Hepburn melanjutkan, teknologi deteksi dini melalui microchip dapat menghentikan penyebaran virus corona. Bahkan, pengembangan teknologi ini kedepannya diharapkan, dapat membuat microchip mematikan virus itu sendiri, selain bertugas menjadi mesin analisis, tapi dapat juga mendetoks darah sampai virus keluar dari tubuh.
Teknologi ini dikembangkan oleh Badan Proyek Penelitian Pertahanan Lanjutan (DARPA) yang beroperasi di bawah Pentagon dan telah diuji pada seorang personel militer yang disebut 'Pasien 16'.
Diketahui, personel militer itu menderita sakit serius yang menyebabkan syok septik dan kegagalan organ. Setelah empat hari menjalani masa perawatan dan dilakukan pengujian penggunaan microchip ini terhadapnya, para peneliti mengklaim, 'Pasien 16' sekarang sudah sembuh total.
"Bagi kami di DARPA, jika ada yang menertawakan kami dan mengatakan yang kami lakukan ini tidak tidak masuk akan dan mustahil, berarti kami berada di ruang yang tepat," ujar Hepburn.