SUKABUMIUPDATE.com - Israel tengah bersiap meluncurkan tiga satelit mini yang akan mengelilingi bumi setiap 90 menit dengan total bahan bakar satu gram kripton per hari.
Satelit nano seukuran kotak sepatu ini akan meninggalkan Bumi dari Kazakhstan dengan roket Rusia pada Sabtu, 20 Maret 2021 tengah hari waktu setempat. Satelit akan berada 50 kilometer di atas permukaan Bumi dan mengorbit selama tiga tahun.
Dikutip dari Time of Israel, Pini Gurfil, insinyur kedirgantaraan Israel, menjadi sosok yang ada di balik proyek prestisius ini. Ia keturunan Yahudi-Rusia. Kakek-neneknya dibuang dari Rusia ke Kazakhstan hanya karena berstatus Yahudi kaya.
Ayah Pini lahir di Kazakhstan dan bermigrasi ke Israel pada tahun 1973. "Meluncurkan satelit inovasi dari Kazakhstan terasa seperti menutup cobaan traumatis yang dialami keluarga," kata Pini. "Nenek saya meninggal di sini, setelah diusir dari Rusia."
Pini adalah bagian dari upaya Israel mengembangkan satelit nano. Satelit tunggal, juga dalam ukuran kecil, diluncurkan bulan lalu. Pini berharap peluncuran tiga satelit mini sekaligus ini akan memperkuat upaya Israel mendorong banyak negara mengembangkan satelit kecil.
Uji Coba
Tujuan peluncuran tiga satelit sekaligus adalah untuk menguji apakah serangkaian satelit kecil, bukan satu satelit besar, dapat digunakan memantau sinyal dari suara pelacak darurat yang digunakan kapal, pesawat penjelajah, dan pejalan kaki.
Jika memungkinkan, kata peneliti yang terlibat dalam program ini, maka akan membuka jalan bagi sistem pemantauan yang jauh lebih murah. Meluncurkan tiga satelit mini membutuhkan roket dengan bahan bakar lebih sedikit.
"Ini langkah maju yang signifikan untuk penelitian teknologi luar angkasa Israel," kata Pini. "Penelitian ini juga membuka kemungkinan mengembangkan satelit kecil, yang merupakan fokus penting dan inovasi yang mengganggu."
Trio satelit akan disimpan dalam formasi sempurna dengan jarak dari satu satelit ke satelit lain adalah 250 kilometer. Sistem bahan bakar dibangun secara khusus, dikembangkan di Technion-Israel Institute of Technology, di mana akan memungkinkan setiap satelit menyelesaikan misi dengan 400 gram kripton, gas yang sering digunakan untuk mengisi bola lampu neon.
Setiap satelit menghabiskan rata-rata 133 gram bahan bakar per tahun, atau 0,37 per hari. Setelah menyelesaikan misi, satelit akan berada di luar angkasa tapi tidak akan mengganggu satelit lain karena ukurannya kecil.
Tim Technion berharap memiliki tiga satelit terpisah yang relatif dekat akan menghasilkan pembacaan akurasi tinggi. Percobaan ini juga untuk menguji teori trio satelit berbiaya rendah, sekira 9 juta USD atau Rp 130,2 miliar, lebih efektif dibanding satu satelit besar.
"Butuh waktu lama mengembangkan satelit ini, karena sistem bahan bakar yang kecil. Jadi peluncuran ini benar-benar bermakna," ucap Pini.