SUKABUMIUPDATE.com - Pihak berwenang Spanyol ribut menyusul terungkapnya fakta bahwa karya Galileo Galilei yang dipamerkan di perpustakaan nasional selama empat tahun, terhitung sebelum kasus pencurian terungkap, adalah palsu.
Mahakarya Sidereus Nuncius atau Starry Message, diterbitkan pertama kali oleh bapak sains dan astronomi modern Galileo Galilei pada 13 Maret 1610. Buku ini adalah hasil karya studi ilmiah sistematis yang kali pertama dipublikasikan berdasarkan pengamatan melalui teleskop.
Risalah astronomi ini diselesaikan menggunakan teleskop pertama Galileo, yang memiliki pembesaran linier delapan hingga 10 kali. Galileo kemudian meningkatkan kemampuan teleskopnya menjadi 20 kali pada model selanjutnya, menggunakan lensa yang dipoles sendiri.
Dalam karya ini Galileo pertama kali merinci lanskap bulan bopeng, tidak rata, dan bergunung-gunung. Ia juga merekam banyak pengamatan bintang di sekitar galaksi Bimasakti.
Brigade Sejarah Kepolisian Nasional Spanyol menyelidiki pencurian naskah asli Sidereus Nuncius yang diperkirakan berharga 800 ribu euro atau Rp 13,8 miliar, sejak 2018. Padahal, ahli restorasi yang mengerjakan katalog Galileo di perpustakaan nasional Spanyol memperkirakan pencurian terjadi pada Mei 2014 atau mungkin lebih awal.
"Kasus pencurian naskah itu terjadi secara kebetulan," kata Fuensanta Salvador, salah satu ahli restorasi yang menangani karya Galileo. "Kami pikir naskah itu harus berada dalam wadah penyimpanan bebas asam. Sedangkan spesimen yang dipamerkan terlalu baru, bukan berasal dari tahun 1610."
Alih-alih melaporkan pencurian itu ke pihak berwenang, perpustakaan nasional Spanyol malah menggunakan tipu muslihat; menyerahkan karya Galileo yang palsu untuk dipamerkan selama bertahun-tahun.
Ana Santos, direktur perpustakaan nasional Spanyol, berkilah; "Kami pikir dibutuhkan lebih banyak informasi sebelum melaporkan pencurian itu."
Ia juga mengatakan pihaknya ingin mengetahui kapan salinan palsu itu tiba dan kapan naskah asli Galileo hilang. Itu hanya informasi yang seharusnya tersedia sebelum melaporkan pencurian tersebut.
Sidereus Nuncius pertama kali dicuri dari perpustakaan nasional Spanyol pada tahun 1987 dan ditemukan dua tahun kemudian. Nick Wilding, profesor di Universitas Georgia, mengatakan salinan digital karya Galileo setelah 2014 juga palsu.
Wilding memiliki pengalaman dengan naskah-naskah sains kuno. Ia juga menemukan barang palsu yang dijual di toko buku New York pada tahun 2012.
Menurut media Spanyol, tersangka utama pencurian naskah itu adalah seorang warga negara Uruguay yang menanyakan karya ilmuwan paling legendaris tersebut. Tersangka ini juga pernah tertangkap tangan merobek halaman peta Ptolemeus di perpustakaan yang sama.
"Ini kegagalan dan aib, tapi pencurian itu terjadi," kata Santos. "Dunia pemalsuan itu rumit. Di perpustakaan ada banyak salinan palsu terdeteksi dan tidak ada upaya menyembunyikannya."