Oleh: Bernando
Dosen Teknik Elektro Universitas Nusa Putra
Pada saat ini sangat marak beredar promosi berbagai jenis peralatan yang diklaim dapat menghemat tagihan listrik pelanggan rumah tangga. Secara khusus di masa pandemi Covid-19 mayoritas kegiatan masyarakat dilakukan dari rumah baik itu school from home (SFH) ataupun work from home (WFH) sehingga kecenderungan penggunaan energi listrik meningkat.
Alat penghemat tagihan listrik yang beredar dikenal dengan istilah energy saver devices dalam berbagai variasi bentuk mulai dari kotak, tabung, hingga kartu. Alat penghemat tagihan listrik tersebut umumnya adalah peralatan kompensator daya yang berisikan saklar, lampu indikator, serta komponen kapasitor pasif untuk memperbaiki faktor daya melalui penurunan daya reaktif (VAR).
Padahal pelanggan PT PLN (Persero) dengan golongan tarif rumah tangga (R-1/TR) berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 28 Tahun 2016 tidak dibebankan biaya pemakaian daya reaktif.
Untuk merespon fenomena tersebut, tim dari Teknik Elektro Universitas Nusa Putra melakukan riset untuk menjawab isu yang beredar luas di masyarakat. Grup riset Sinyal dan Sistem TE19AB 2020/2021 melakukan kajian mengenai dampak dari pemasangan peralatan penghemat tagihan listrik di rumah.
Peralatan tersebut termasuk dalam kategori beban non-linier yang dapat menghasilkan gelombang harmonisa (distorsi) yang dapat merusak gelombang arus fundamental yang mengalir pada instalasi listrik rumah tersebut. Dampaknya adalah dapat memperpendek usia peralatan elektronik hingga meningkatkan panas pada kabel yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
Selain itu, adanya komponen resistif justru dapat meningkatkan amplitudo arus yang artinya ada peningkatan penggunaan energi yang terukur pada meter listrik. Pemasangan peralatan penghemat tagihan listrik selama 24 jam justru berpotensi meningkatkan konsumsi listrik (Watt-hours). Masyarakat bukannya mendapatkan penghematan akan tetapi tambahan tagihan akibat keberadaan peralatan tersebut.
Upaya untuk menurunkan tagihan tenaga listrik yang paling efektif adalah dengan memperhatikan pola serta durasi pemakaian peralatan elektronik khususnya yang memiliki daya yang besar seperti komputer, AC, televisi, pompa air, dan lain sebagainya. Diharapkan melalui edukasi ini masyarakat dapat mengetahui dampak negatif dari penggunaan peralatan penghemat tagihan listrik yang sekarang marak dijual oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.