Cerita Bayi Owa Jawa di Gunung Gede Pangrango, Anaknya Jolly dan Boby

Senin 01 Maret 2021, 06:11 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Populasi primata endemik Owa Jawa di Gunung Gede Pangrango bertambah dengan kehadiran bayi betina lucu dari pasangan Jolly dan Boby. Bayi owa jawa ini lahir dengan proses caesar (sesar). 

Balai Besar TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) merilis foto dan informasi kelahiran bayi owa jawa tersebut pada 9 Februari 2021 silam. Bayi owa jawa ini lahir di tiga hari setelah peringatan Hari Primata Indonesia yang jatuh pada 30 Januari 2021. 

Bayi yang belum diberi nama ini lahir di Javan Gibbon Center (JGC), Resort PTN Wilayah Bodogol Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, 3 Februari 2021 lalu dari pasangan Jolly (betina) dan Boby (jantan). Keduanya adalah penghuni (JGC) yang merupakan merupakan pusat pelestarian Owa jawa, kerja sama Balai Besar TNGGP dengan Yayasan Owa Jawa (YOJ) yang didukung Conservation International Indonesia (CI Indonesia).

"Ini adalah kelahiran ketiga Jolly melalui operasi cesar. Lahiran pertama si Billy betina 28 April 2018, kedua Desember 2019 namun anaknya mati setelah beberapa hari dirawat, dan lahiran ketiga 3 Februari 2021," tulis Nidia Opinta (Polisi Kehutanan Pelaksana Lanjutan) dan Agung Gunawan(Pengendali Ekosistem Muda) pada SPTN Wilayah V Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III, dalam website TNGGP.

Nidia dan Agung menceritakan proses kelahiran bayi betina ini. Satu satu hari sebelum kelahirannya, tepat pukul 14.00 WIB, drh. Pristi, M.Si. dokter hewan di JGC mendapatkan laporan animal keeper aty perawat satwa JGC yaitu Ayung bahwa Jolly menunjukan gejala inisial proses kelahiran atau biasa disebut kontraksi. 

"Karena kontraksinya sudah lebih dari 12 jam dan bayi yang tak kunjung lahir, maka perlu dilakukan segera tindakan medis. Dari sini kekhawatiran kami dimulai. drh. Pristi (JGC) dan drh. Permana (Pusat Studi Satwa Primata, IPB), yang dibantu Sdr. Ayung, serta disaksikan oleh petugas dari Resort PTN Wilayah Bodogol TNGGP, melakukan tindakan bedah caesar untuk menyelamatkan induk dan bayi," sambung Nidia dan Agung.

photobayi owa jawa Gunung Gede Pangrango anaknya Jolly - (Balai Besar TNGGP (Nidia dan Agung))

Cerita perjuangan dalam proses kelahiran ini pun berlanjut. Saat bayi dikeluarkan menurut penulis sempat dalam kondisi leher terlilit tali pusar (ari-ari), dengan sigap dan perlahan lilitan tersebut dilepaskan dan tubuhnya dibersihkan dari darah yang menempel. 

"Dorongan kuat si bayi saat ingin keluar dari perut induknya pun nampak berupa memar-memar di area pelipis mata dan mulut. Karena lilitan itulah bayi Owa jawa tersebut tidak bisa lahir secara normal," ungkap penulis.

Baca Juga :

Sakura, Keluarga Baru Owa Jawa di Hutan Mahoni Lengkong Sukabumi

Ternyata kekhawatiran dokter dan petugas TNGGP belum usai karena muncul masalah pernapasan bayi Owa jawa tersebut pasca kelahiran, seperti sesak ." Alhamdulillah setelah menunggu beberapa menit kemudian, tangisan bayi owa jawa ini terdengar, makin membesar ketika drh. Pristi meletakkan bayi mungil itu di atas tubuh induknya.

Setelah proses caesar selama 25 menit, bayi Jolly dan Boby pun lahir dengan sehat. berjenis kelamin betina dan berat 370 gram berhasil pada hari Rabu (03/02/2020) tepat pukul 10.25 WIB. Proses caesar berlangsung sekitar 25 menit.

Bayi Jolly ini akan bertumbuh di lokasi konservasi hingga waktunya siap dilepas liar ke habitat. Sejak tahun 2003, jumlah Owa jawa yang direhabilitasi di JGC sebanyak 50 ekor , 32 individu diantaranya telah dilakukan pelepasliaran. 

"Semoga dapat berkembang dengan baik, agar nanti bisa menikmati “rumah” yang sesungguhnya," pungkas Nidia dan Agung.

Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)