SUKABUMIUPDATE.com - Kucing rumahan jadi malas berburu mangsa ketika sehari-hari diberi menu makanan yang kaya protein hewani. Ini mengantar dugaan kalau memberi makan kucing banyak daging dapat membantu mengurangi dampak merugikan memelihara kucing terhadap keberlangsungan hewan lain di sekitarnya.
Menyalin tempo.co, dugaan ini didapat dari sebuah uji selama 12 minggu terhadap 355 kucing di 219 rumah di Inggris sebelah barat daya. Kucing-kucing yang diberi makan kaya protein dari daging rata-rata membawa pulang hewan buruan 36 persen lebih sedikit. Jumlah itu dibandingkan dengan kucing-kucing yang dietnya standar, artinya ada protein dari sayuran juga yang diberikan.
"Sejauh mungkin kami memasangkan protein dan kandungan energi dari rasio makanannya," kata Robbie McDonald dari University of Exeter, Inggris, yang memimpin studi.
Studi juga menemukan pengaruh yang sama kalau waktu bermain kucing-kucing itu di rumah ditambah. Tim peneliti meminta para pemilik menghabiskan 5-10 menit per hari bermain dengan kucingnya menggunakan mainan. Hasilnya, kucing-kucing itu membawa pulang hewan buruan 25 persen lebih sedikit.
McDonald menjelaskan, perburuan hewan liar oleh kucing-kucing selama ini telah menjadi problem ekologis dan sosial. Diperkirakan, di Amerika Serikat saja, kucing rumahan membunuh sedikitnya 1,3 miliar burung dan 6,3 miliar mamalia kecil setiap tahunnya.
Di Selandia Baru, ada beberapa bukti kalau kucing-kucing peliharaan juga berkontribusi kepada penurunan jumlah spesies endemik.
"Studi yang kami lakukan menunjukkan metode non invasif, seperti diet dan waktu bermain, bisa mengubah kecenderungan kucing-kucing untuk berburu dan menjadi positif untuk hewan tersebut dan pemiliknya," kata McDonald.
Dia menambahkan, belum jelas benar unsur apa dari diet kaya daging yang diberikan yang berperan besar pada pengurangan aktivitas berburu kucing rumahan.
Dugaannya, beberapa makanan kucing mengandung protein dari sayuran seperti kedelai memang membentuk diet yang komplit. Namun, mungkin saja menyebabkan beberapa kucing menjadi kekurangan satu atau lebih mikronutrisi yang kemudian dipenuhinya dengan cara berburu.
“Jika benar itu yang terjadi dan berdampak kepada kelangsungan hidup spesies hewan lain, riset lebih dalam tentang efek diet terhadap perburuan sangat dibutuhkan," kata Hannah Lockwood dari University of Derby, Inggris.
McDonald dan timnya mendapati 76 persen dari para pemilik kucing yang terlibat dalam studi bersedia melanjutkan menambah waktu bermain bersama hewan peliharaannya itu sehari-hari. Tapi, hanya 33 persen yang menyatakan akan terus memberi makan banyak daging.
"Mungkin, karena itu pula, harus lebih banyak upaya dilakukan untuk mendorong nilai konservasi kepada para pemelihara kucing," kata Lockwood.
SUMBER:TEMPO.CO