Kaleng Bekas dan Bambu, Alarm Pendeteksi Pergerakan Tanah di Ciherang Sukabumi

Sabtu 06 Februari 2021, 04:19 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Relawan dan warga memasang alat deteksi pergerakan tanah di lokasi bencana Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Alatnya sangat sederhana, kaleng bekas, benang, tali karet dan batang bambu.

Alat tersebut dipasang di lokasi retakan tanah dan akan berbunyi jika terjadi pergerakan tanah, untuk memberikan peringatan kepada warga untuk segera menjauhi lokasi tersebut. Bunyi dari alarm kaleng ini bisa didengar hingga jarak 50 meter, sehingga kesiapsiagaan warga di lokasi bencana Ciherang makin baik.

Di ujung bambu yang ditancapkan disambung dengan seutas tali. Salah satu bambu terikat ke kaleng bekas sebagai sumber bebunyian yang diatasnya terpasang batang kayu kecil yang dililit dengan karet.

Relawan Probumi Nyalindung, Asep Has menjelaskan proses kerja dalam kaleng alarm tersebut kepada sukabumiupdate.com. "Cara kerjanya sederhana, kaleng dan kayu penabuh akan berbunyi jika pengakit yang disambung dengan tali terlepas," jelas Asep Has melalui sambungan telepon, Sabtu (6/2/2021).

Tiang bambu pengukur pergerakan tanah yang dipasang di Kampung Ciherang Nyalindung Sukabumi

Alat ini dipasang di sejumlah lokasi pergerakan tanah di Kampung Ciherang. "Ini berdasarkan pengalaman dari relawan di lokasi-lokasi bencana pergerakan tanah dan ancaman longsor," lanjut Asep Has. 

Selain kaleng deteksi bencana, mereka juga memasang alat pengukur pergerakan tanah tradisional, yaitu dengan gawang bilah bambu. Yaitu tiang bambu leter L terbalik yang dipasang berhadapan berhadapan. 

BACA JUGA: Suara Gemuruh Terdengar Lagi di Ciherang Sukabumi, Warga Panik Dapur Ambruk

"Bambu itu berfungsi mendeteksi seberapa panjang dalam dan lebar dari pergerakan tanah yang dihitung selama 24 jam. Itu bisa diukur anjlokan berapa sentimeter dan melebar berapa sentimeter nantinya," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, proses pergerakan tanah di kampung yang berada di punggung perbukitan ini selalu bergerak, terutama saat kawasan tersebut dilanda hujan deras. Data terkini, 123 rumah di dua RT di Kampung Ciherang di laporan terdampak dan terancam, terdiri dari 139 kepala keluarga 432 jiwa. 

Warga terdampak sudah diungsikan ke bangunan sekolah SDN Ciherang. Warga terancam pun saat ini diminta mengungsi atau meninggal rumah saat kawasan tersebut dilanda hujan deras atau malam hari.

Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

 

 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)
Entertainment22 Februari 2025, 15:00 WIB

Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya

Grup band asal Purbalingga, Sukatani tengah menjadi sorotan publik usah mengunggah video permintaan maaf atas lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar dinilai mengkritik kepolisian.
Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya (Sumber : Instagram/@dugtrax)
Sukabumi22 Februari 2025, 14:24 WIB

Saksi Ungkap Fakta Soal Tanah, Adik Bacok Kakak Hingga Tewas di Cikahuripan Sukabumi

Saksi kasus adik bacok kakak hingga tewas ungkap fakta soal tanah
TKP adik bunuh kakak di Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025

Persita Tangerang akan menjadi temanya Borneo FC dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@borneofc.id dan @persita.official)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:43 WIB

Pedagang Makanan Merugi, Emak-emak Tunggu Solusi Wabah Lalat Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Pemukiman warga di Desa Caringin Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu wilayah yang terdampak wabah lalat . Jarak pemukiman dengan lokasi perusahaan ayam itu kurang dari 1 kilometer.
Pedagang makanan merugi sejak wabah lalat serbu pemukiman di sekitar peternakan ayam di Cidahu Sukabumi (Sumber: dok pedagang)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:02 WIB

Kakak Tewas Di Tangan Adik, Geger Pembacokan di Cikahuripan Sukabumi

Peristiwa kakak tewas di tangan adik, bikin geger kampung Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi
TKP pembacokan di kampung sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 13:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-24 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Nasional22 Februari 2025, 12:19 WIB

Retret Kepala Daerah, Wali Kota Sukabumi Bicara Fiskal dan Banyak Materi Penting untuk Kemajuan Daerah

“Hari kedua retret dimulai dengan pemaparan materi dari Mendagri, membahas hubungan pusat dan daerah, baik pemerintahan, keuangan dan lainnya,” ucap Ayep.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dalam retret kepala daerah hari kedua (Sumber: dok ayep zaki)
Entertainment22 Februari 2025, 12:00 WIB

Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan

Tagar Kabur Aja Dulu sedang viral di media sosial sebagai bentuk kekecewaan sekaligus keresahan masyarakat generasi muda terhadap kondisi Indonesia dari segi ekonomi, sosial, hingga politik.
Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan (Sumber : Instagram/@raffinagita1717)
Life22 Februari 2025, 11:15 WIB

5 Tips Ampuh Agar Puasa Kamu Lancar Tanpa Lemas dan Lapar

Puasa adalah ibadah yang mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu, termasuk lapar dan haus. Namun, bagi sebagian orang, puasa bisa membuat tubuh terasa lemas dan lapar, terutama saat beraktivitas di tengah hari.
Ilustrasi Lemas dan Lapar Saat Menjalankan Ibadah Puasa (Sumber : Freepik/@onlyyouqj)