SUKABUMIUPDATE.com - Akhir 2022 nanti, sebanyak 2.700 desa ditargetkan akan segera menikmati jaringan internet 4G. Sebab, pembangunan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G di ribuan desa tersebut akan dimulai hingga dua tahun ke depan.
"Kami memastikan transformasi digital ini bisa dinikmati semua masyarakat," kata Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, Anang Achmad Latif, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 29 Januari 2021, dikutip dari Tempo.co.
Di Indonesia, ada sekitar 83.218 desa dan kelurahan. Dari jumlah ini, kata Anang, 12.548 belum menikmati atau tidak menikmati layanan 4G secara maksimal.
Maka setelah jaringan tulang punggung palapa ring dibangun dalam beberapa tahun terakhir, kini giliran infrastruktur BTS. BAKTI dan operator telekomunikasi patungan.
Sebanyak 3.435 desa menjadi urusan operator. Sementara BAKTI, lewat tender terbuka, menggarap infastruktur untuk 9.113 desa. Hari ini, BAKTI telah meneken kontrak Rp 7,5 triliun dengan pemenang tender paket 1 dan 2 untuk infrastruktur di 2.700 desa.
Paket 1 mencakup 1.364 desa, dengan rincian 132 desa di Sumatera, 456 di Nusa Tenggara, dan 776 desa di Kalimantan. Sedangkan Paket 2 mencakup 1.336 desa, dengan rincian 536 di Sulawesi dan 800 desa di Maluku.
Paket 1 dan 2 ini akan dikerjakan oleh Konsorsium pemenang yang berisi tiga perusahaan. Ketiganya yaitu PT FiberHome Technologies Indonesia, PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkominfra) dan PT Multi Trans Data.
Anang menyebut paket 1 dan 2 ini sebagai paket non-Papua. Khusus untuk Papua, akan masuk ke paket 3 sampai 5. Ini terjadi karena tantangan geografis di Papua yang menyebabkan tender 4G masih berjalan.
Sumber: Tempo.co