SUKABUMIUPDATE.com - Dunia penerbangan Indonesia kembali dirundung kabar duka, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jenis Boeing 737-500 mengalami kecelakaan udara lalu jatuh dan tenggelam di perairan Utara Jakarta pada Sabtu, 9 Januari 2021. Sebelumnya pesawat tersebut mengalami hilang kontak sampai akhirnya para petugas menemukan sejumlah puing-puing pesawat berkat bantuan sinyal Black Box yang mengirim titik lokasi transportasi udara tersebut jatuh.
Melansir dari tempo.co, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerangkan, para petugas gabungan sudah menemukan lokasi yang diindikasikan kuat sebagai titik keberadaan black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Dua sinyal yang dikeluarkan oleh black box terpantau dan sudah kita beri tanda," terang Hadi di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu, (10/1/2021).
Lanjutnya, black box akan diangkat segera mungkin. Jika sudah berhasil ditemukan, black box akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"KNKT akan menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut dari data yang disimpan Black Box," ujar Hadi.
Dikutip dari Deutsche Welle, Black Box merupakan sebuah alat perekam data dan rekaman suara perbincangan pilot dan co-pilot di dalam kokpit yang bisa membantu mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan pesawat. Black Box terdiri dari dua bagian, yakni flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR).
Berikut 6 hal yang perlu anda ketahui tentang Black Box pesawat terbang:
1. Terdiri dari Dua Alat Perekam
Black Box sebetulnya terdiri dari dua alat perekam, yaitu bagian FDR yang isinya data kecepatan, arah, dan ketinggian dari pesawat. Lalu bagian CVR berfungsi merekam perbincangan antara pilot dan co-pilot dengan pengawas bandara atau bisa juga merekam suara lain dalam kokpit.
2. Kenapa Berwarna Orange dan Tidak Hitam?
Tujuannya untuk mudah terlihat dari jauh agar bisa ditemukan dengan mudah.
3. Memiliki Bahan Yang Sangat Kuat
Black Box dibuat secanggih mungkin agar tetap mampu menahan segala jenis bantingan, tekanan air hingga kedalaman 6.000 meter serta dapat menahan suhu panas hingga diatas 1.000 derajat celcius selama selama 30 menit.
4. Letaknya Berada di Tengah atau Belakang Pesawat
Tujuannya tentu disesuaikan dengan bagian pesawat yang tidak mudah rusak. Tapi, tiap penempatannya berbeda-beda tergantung konstruksi pesawat. Lazimnya disimpan di bagian tengah atau bagian belakang pesawat dekat dengan roda.
5. Mampu Bertahan Hingga 30 Hari
Black Box akan mengirimkan sebuah sinyal agar siapapun yang mencari dapat dengan mudah menemukan lokasi keberadaan Black Box tersebut. Biasanya, jika Black Box tenggelam di air, sinyalnya akan dapat bertahan hingga 30 hari setelah pesawat tersebut mengalami crash atau kecelakaan. Namun, para ahli memperkirakan, baterai yang ada di dalam Black Box akan mulai mengurang kapasitasnya di hari ke-6 hingga ke-10. Namun di beberapa kasus kecelakaan pesawat terbang yang pernah terjadi, Black Box justru baru ditemukan setelah beberapa bulan bahkan tahun kemudian setelah terjadinya kecelakaan.
6. Cara Mencarinya Menggunakan Detektor Sonar
Tim pencari menggunakan sebuah alat seperti mikrofon bawah air atau detektor sonar yang sebetulnya teknologi ini secara alamiah dimiliki oleh seekor lumba-lumba.
Sumber: tempo.co