SUKABUMIUPDATE.com - Tim peneliti Universitas Padjadjaran merancang tiga kandidat vaksin Covid-19 sekaligus dalam program Vaksin Merah Putih. Proses rintisannya berbarengan dengan pembuatan rapid tests kit berbasis antigen, CePAD.
Dikutip dari tempo.co, koordinator Peneliti Diagnostik Covid-19 Unpad, Muhammad Yusuf, mengatakan, vaksin yang sedang diteliti berbasis leptida-liposom, protein rekombinan, dan vaksin pasif dari antibodi ayam. Kans terbesar disebutnya yang dari antibodi ayam sebagai vaksin pasif.
"Itu yang sudah paling siap untuk uji klinis, kalau yang lain masih develop,” kata Yusuf saat dihubungi Selasa, 22 Desember 2020.
Antibodi dari ayam dan kuning telurnya itu sebelumnya telah diteliti dan digunakan sebagai bahan baku alat tes cepat antigen CePAD. Dari data riset itu diketahui antibodi yang dikembangkan tim memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. “Dan terbukti menangkap virus, atau artinya menempel di virus,” ujarnya.
Prinsip kerja calon vaksin itu seperti terapi plasma konvalesen alias donor plasma darah mengandung antibodi pasien yang sudah sembuh. “Jadi kalau pada orang terkonfirmasi Covid-19 kemudian diberi antibodinya diharapkan dapat menetralisir virus sehingga replikasi virusnya bisa terhambat,” kata Yusuf.
Penghambatan itu akan memberi waktu yang lebih untuk imunitas tubuh membunuh virus corona Covid-19 sebelum menginfeksi lebih banyak sel. Calon vaksin yang dikembangkan tim Unpad ini, menurutnya, bisa menjadi alternatif karena plasma konvalesen harus diambil dari darah penyintas.
“Sama seperti donor darah jadi harus diperhatikan kecocokannya, golongan darah, kontaminan dari penyakit lain, secara praktis masih agak repot,” ujarnya sambil menambahkan solusi alternatifnya dengan antibodi sintetik (antibodi monoklonal).
Yusuf memilih antibodi dari ayam karena beberapa literatur dari tim periset di luar negeri menyebutkan adanya potensi untuk bahan terapi dan vaksin Covid-19. “Pada pengujian ke influenza dan SARS CoV-1 ada hasil yang baik,” ujar Sekretaris Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Unpad itu.
Cara tim peneliti Unpad mendapatkan antibodi dari telur ayam yang disebut Imunoglobin York atau IgY itu adalah menyuntikkan antigen protein SARS-CoV-2 ke ayam. Hasilnya, dalam tubuh ayam itu memproduksi antibodi yang spesifik terhadap virus tadi.
Metode serupa, menurut Yusuf, bisa diperoleh dari hewan lain seperti mencit atau kelinci. Namun ayam yang dipilih karena cara mendapatkan antibodinya dari telur, bukan dari suntikan untuk mendapatkan sampel darah hewan.
Antibodi dari bagian kuning telur ayam itu diambil dengan cara khusus. Dengan beberapa teknik pemurnian seperti kromatografi yang memisahkan molekul, tim mendapat antibodi murni yang dapat mengikat ke protein virus. Proses pemurniannya dilakukan di laboratorium Unpad.
Tim peneliti bekerja sama dengan industri farmasi hewan PT Tekad Mandiri Citra untuk produksi antibodi dari ayam itu. Tim juga bermitra riset dengan peneliti di PT Bio Farma. Adapun rencana untuk uji pra klinis ke hewan model, Yusuf dkk menggaet Kedokteran Nuklir Unpad dan Badan Tenaga Nuklir Nasional di Bandung.
SUMBER: TEMPO.CO