SUKABUMIUPDATE.com - Tim Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Bandung membuat lampu darurat multifungsi. Selain bisa jadi senter dan lampu penerang, alat itu sekaligus dapat berfungsi seperti powerbank.
“Lampunya bisa menyala selama 12 jam,” kata koordinator tim Dalmasius Ganjar Subagio.
Lampu yang dibuat dari bahan plastik itu berukuran ramping. Dimensinya 185 x 134 x 40 milimeter. Pada bagian atasnya ada lubang panjang sebagai tempat untuk menggenggam.
Lampu senter ditempatkan di bagian depan lampu. Adapun lampu lentera atau untuk penerang ruangan berada di bagian bawah alat.
Pengalihan fungsi kedua lampu itu diatur lewat tombol. Dorong maju untuk senter, dan geser mundur untuk lentera. Lampu yang dipasang berdaya 250 mA. Dengan durasi penggunaan lampu darurat total selama 20 jam, waktu pengisian baterainya perlu waktu 13 jam.
“Jumlah baterai ada dua, bertegangan 3,7 Volt dan dayanya 2600 mAh,” ujarnya, Rabu 16 Desember 2020.
Menurut Dalmasius, lampu darurat itu tidak berteknologi tinggi, melainkan tepat guna. Latar belakang pembuatannya untuk membantu penerangan bagi pedagang gerobak keliling atau di jalanan, serta pedagang pasar tradisional yang selama ini sering menyambung kabel dari rumah terdekat.
Fungsi lain alat itu untuk penerangan saat kegiatan luar ruang seperti berkemah, atau dalam kondisi aliran listrik padam juga nihil listrik. Dirintis sejak 2016, purwarupa alatnya terus bergulir hingga kini masuk generasi ke empat.
Tim LIPI merancang sendiri alat itu namun produksinya diserahkan ke pihak ketiga. Paten sudah diperoleh, sementara lisensi industri masih diurus.
Harga termahal untuk biaya produksinya yaitu pada chasing dan baterai. Perlu sekitar 15-20 ribu unit lampu yang dibuat agar harganya terjangkau oleh masyarakat. “Kalau sekarang biayanya masih lebih dari Rp 100 ribu,” ujarnya.
Pada Ahad, 13 Desember 2020 lalu LIPI membagikan 180 unit produk Lampu Emergency Multifungsi yang telah disempurnakan kepada dua yayasan sosial dan keagamaan yang berada di Tangerang, yaitu Yayasan Ummah Mulia Bangsa dan Yayasan Uswatun Hasanah.
Pembagian lampu itu didanai program Produk Teknologi yang Didiseminasikan ke Masyarakat dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
SUMBER: TEMPO.CO