SUKABUMIUPDATE.com - Hujan meteor Geminid mencapai puncaknya pada dinihari tadi Senin (14/12/2020). Fenomena di langit tahun ini disebut sebagai hujan meteor Geminid yang terkuat.
Kelompok penggiat astronomi komunitas Langit Selatan, Bandung, malah sudah mengingatkan akan adanya fenomena astronomis tersebut sejak awal bulan ini. Mereka menyebutkan atraksinya berupa lesatan puing-puing asteroid 3200 Phaeton sebanyak 150 meteor per jam.
Menurut American Meteor Society, hujan meteor Geminid di langit Amerika juga memberikan aktivitas yang baik sebelum tengah malam. Majalah Sky & Telescope bahkan menulis Geminid menawarkan tampilan bintang jatuh terbaik sepanjang tahun.
Selain itu, tidak perlu menatap rasi bintang Gemini untuk melihat Geminid. Meteor dapat muncul di mana saja di langit malam, tapi biasanya akan menjauh dari Gemini. Hujan Meteor Geminid dapat seperti bintang jatuh yang samar dan sekilas hingga garis-garis yang terang dan sangat berwarna, bahkan mungkin bola api.
Hujan Meteor Geminid. NASA
Mereka menyebutkan, bagi yang menyaksikan akan memiliki peluang lebih baik untuk melihat meteor di Belahan Bumi Utara, tapi Geminid juga terlihat di selatan khatulistiwa dalam jumlah yang lebih sedikit. Pengamatan live streaming dari langit Spanyol di akun Youtube CosmoSapiens membuktikan itu, di mana beberapa lesatan 'bintang jatuh' itu bisa terjadi dalam waktu yang cukup berdekatan.
Kecepatan meteor dari rasi bintang Geminid itu disebutkan setara 35 kilometer per detik. Rasi bintang itu berada di arah timur laut dengan waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Geminid adalah pukul 02.00 WIB. Alasannya karena pada saat itu titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit.
Sedang cahaya bulan tidak akan menjadi faktor pengganggu karena bulan baru terbit dini hari pukul 04.49 WIB di langit Indonesia. Hujan meteor dari rasi kembar Gemini ini disebutkan berlangsung sejak 4 Desember lalu hingga 20 Desember nanti.
SUMBER: TEMPO.CO