SUKABUMIUPDATE.com - Aplikasi pesan WhatsApp menghadirkan kampanye baru bernama “Hempaskan Hoaks Semudah ABC: Jari Pintar untuk Negeri”. Kampanye publik itu bertujuan untuk mitigasi penyebaran hoax melalui WhatsApp dengan cara yang mudah diingat.
Dalam konferensi pers yang dilakukan melalui video konferensi, Direktur Komunikasi WhatsApp Asia Pasifik, Sravanthi Dev, menerangkan cara yang mudah diingat itu. “Ketika menerima pesan yang belum tentu benar, sebaiknya ABC yaitu Amati isinya, Baca sampai habis, lalu Cek sumbernya,” ujar dia, Kamis 19 November 2020.
Dalam menangkal misinformasi dan disinformasi, WhatsApp sebelumnya sudah melakukan beberapa langkah yakni melabeli pesan diteruskan dengan panah tunggal dan melabeli pesan sering diteruskan dengan panah ganda.
Selain itu, juga membatasi penerusan pesan hanya kepada 5 akun dalam satu waktu. Ini disebut mampu mengurangi jumlah pesan yang diteruskan lebih dari 25 persen. Ada pula cara membatasi pesan sering diteruskan hanya kepada 1 akun dalam satu waktu--ini mengurangi jumlah pesan yang sering diteruskan sebanyak 70 persen.
Sravanthi mengatakan, aplikasi besutan Facebook itu terus memberikan edukasi dan mendorong agar pengguna bisa tetap aman dalam menggunakan WhatsApp. “Kami bekerja sama dengan pemerintah dan komunitas. Berdonasi kepada IFCN untuk melawan misinformasi serta meluncurkan chatbot dengan MAFINDO dan international fact checking network di lebih dari 70 negara,” kata Sravanthi menuturkan.
WhatsApp juga, Sravanthi berujar, telah menghubungkan pengguna ke dalam basis data terbesar untuk disinformasi seputar Covid-19 yang sudah disanggah. Selain itu, membuat kampanye menarik dengan jingle “Kampanye Jari Pintar ABC Hempaskan Hoax” yang dibuat khusus dan dance challenge bersama keluarga.
Sumber: Tempo.co