SUKABUMIUPDATE.com - Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan sekitarnya pada Selasa (17/11/2020) malam pukul 23.21 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa tektonik berkekuatan 3,1 M dengan episenter terletak pada koordinat 6,9 LS dan 108,47 BT tepatnya di darat pada jarak delapan kilometer arah barat laut Kabupaten Kuningan dengan kedalaman enam kilometer.
Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis menyebut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diduga kuat akibat aktivitas Sesar Ciremai yang ada di sekitar Kuningan, Jawa Barat.
"Jika kita perhatikan lokasi episenter gempa ini tampak lokasinya tepat berada di sebelah timur lereng Gunung Ciremai," jelas Daryono.
BACA JUGA: Dua Kali Gempa Guncang Selat Sunda, Ini Kata BMKG
Ia melanjutkan, dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) dan berdasarkan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa gempa ini dirasakan di wilayah Kuningan, Cigugur, Cibulan dan sekitarnya dengan Skala Intensitas II MMI dimana guncangan dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut. Hingga pagi hari ini, Rabu 18 November 2020, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang," imbuh Daryono.
Ia menjelaskan, Sesar Ciremai merupakan sesar aktif. Sesar ini memiliki magnitudo tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun.
BACA JUGA: Gempa 5,0 M dari Laut di Pandeglang, BMKG Catat Getaran Terasa Sampai Sukabumi
"Sebelumnya, pada 29 September 2019 di wilayah ini juga terjadi gempa berkekuatan 2,9 yang mengguncang wilayah Kuningan, Cikijing, Kadugede, Sangkanurip, Kalimanggis, dan Bojong. Gempa dirasakan juga pernah terjadi pada 8 Februari 2018 dengan kekuatan 3,1 dan 25 Juni 2019 dengan kekuatan 2,6," paparnya.
"Berdasarkan catatan sejarah, wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik pada 1947, 1955 dan 1973. Gempa signifikan ini diduga kuat berkaitan dengan aktivitas Sesar Ciremai yang melintas di wilayah tersebut," tandas Daryono.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.