SUKABUMIUPDATE.com - Fenomena hujan es terjadi di Bandara Lama, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, hari ini, Senin 9 November 2020. Itu diketahui dari video yang direkam oleh masyarakat kemudian tersebar dan viral di aplikasi percakapan WhatsApp.
Menurut prakirawan di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Hanafi, fenomena itu terjadi akibat adanya pertumbuhan awan kumulonimbus (CB) yang cukup tinggi.
“Hujan es karena konvektivitas atau kelabilan massa udara yang cukup tinggi,” katanya, Senin 9 November 2020, seperti dikutip dari Tempo.co.
Ia menjelaskan bahwa hujan es berbentuk kristal sering terjadi pada musim pancaroba di mana pertumbuhan awan menjulang tinggi hingga membawa titik-titik air melampaui titik beku. Dorongan arus angin ke bawah atau downdraft lalu membuatnya sampai ke permukaan.
“Jadi belum sempat mencair karena ada dorongan yang namanya downdraft,” katanya sambil menambahkan, peralihan cuaca dari kemarau ke musim hujan saat ini belum stabil.
Berdasarkan pantauan satelit dari BMKG Wilayah IV Makassar, pembentukan awan kumulonimbus (CB) memang terjadi di wilayah pesisir Makassar sejak pukul 14.30 WITA (13.30 WIB). Adapun hujan turun di wilayan Kabupaten Maros dan Kota Makassar.
Fenomena hujan es yang viral di media sosial setempat berasal dari Kabupaten Maros. Dalam sebuah video berdurasi 2 menit 9 detik, seorang laki-laki menunjukkan kejadian hujan es itu dengan memunguti kristal es di teras rumahnya.
Dia juga menceritakan telah terjadi hujan deras di kawasan di Bandara Lama Kabupaten Maros tersebut. “Semoga kita semua terlindungi,” kata dia memperlihatkan butiran-butiran es itu sambil bersalawat.
Suara: Tempo.co