SUKABUMIUPDATE.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Selatan mengingatkan potensi negatif masker medis yang dapat merusak lingkungan karena sulit terurai.
"Masker medis ini membutuhkan waktu puluhan tahun agar bisa terurai secara sempurna di dalam tanah, bahkan ada literatur yang mengatakan bisa lebih dari 100 tahun," kata Ketua IDI Jakarta Selatan M Yadi Permana, dilansir dari Tempo.co, Rabu 4 November 2020.
Limbah masker medis yang dibuang tanpa ada pengolahan yang benar sangat berbahaya. Selain itu masker medis sekali pakai yang digunakan masyarakat, hendaknya tidak dibuang sembarangan.
"Masker medis setelah digunakan langsung kita rusak karena takut disalahgunakan, kan ada liputan di beberapa stasiun televisi, bahwa masker medis ini didaur ulang secara sembrono, tidak melalui mekanisme yang benar, itu dikumpulkan untuk dipakai lagi," katanya.
Menurut dia, masker medis sekali pakai sesuai saran organisasi kesehatan dunia (WHO) hanya digunakan oleh tenaga kesehatan. Masker medis yang digunakan tenaga medis akan diolah sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
IDI Jakarta Selatan mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan masker medis. Masyarakat disarankan menggunakan masker kain dua lapis dan bisa dicuci berkali-kali yang kini tersedia bebas di pasaran. "Masker kain dua lapis digunakan oleh orang yang sehat dengan rentang usia di bawah 60 tahun," kata Yadi.
Sumber: Tempo.co