SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa gerhana bulan sepanjang 2020 akan berakhir pada Senin, 30 November. Namun pengamat di Indonesia tidak bisa menyaksikannya secara lengkap.
"Saat bulan terbit sudah dalam kondisi gerhana," kata Avivah Yamani, penggiat astronomi dari Komunitas Langit Selatan, Bandung, Senin, 2 November 2020, dikutip dari Tempo.co.
Menurutnya, gerhana bulan penumbra pada 30 November 2020 di wilayah Indonesia akan dimulai pada pukul 14.32 WIB. Waktu puncaknya pada pukul 16.44 WIB, dan berakhir pukul 18.53 WIB. Pengamatan gerhana bulan itu di wilayah Indonesia baru bisa dilakukan setelah matahari terbenam. Saat bulan purnama baru terbit itu dia langsung muncul dalam kondisi gerhana.
Gerhana bulan pada akhir November itu bukan total melainkan penumbra. Jadi bulan tidak akan menghilang dari langit gara-gara sinar matahari tertutup bayangan bumi. Mengutip dari laman Langit Selatan, bulan yang terang karena sedang purnama akan meredup saat gerhana penumbra berlangsung. Bulan akan tampak seperti dihalangi bayangan gelap.
Gerhana Bulan terjadi saat bumi berada di antara matahari dan bulan dengan konfigurasi yang sejajar. Posisi seperti itu membentuk dua kerucut bayangan Bumi. Bayangan pada kerucut terluar adalah area bayangan penumbra. Saat itu bumi mengahalangi sebagian cahaya matahari untuk mencapai bulan. Sedangkan gerhana bulan total terjadi jika kerucut bayangan lain yang disebut umbra, membuat bayangan bumi seluruhnya menutupi bulan.
Sepanjang 2020 total terjadi enam kali gerhana yang terdiri dari empat gerhana bulan dan dua gerhana matahari. Khusus gerhana bulan yang semuanya penumbra, sebanyak tiga dari empat peristiwanya bisa diamati di Indonesia. Waktunya pada 11 Januari lalu, 6 Juni, dan 30 November 2020 sebagai pamungkas.
Beberapa fakta lain soal bulan yaitu pada 8 November adalah bulan perbani akhir. Bulan akan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Kemudian pada 14 November, bulan akan mencapai jarak terdekatnya dengan bumi yakni sejauh 357.837 kilometer.
Setelah itu masa bulan baru mulai 15 November, langit malam akan gelap tanpa cahaya bulan. Pada saat itu bulan akan terbit bersamaan waktunya dengan matahari. Menurut Avivah, itu saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau memotret Galaksi Bima Sakti.
Selanjutnya masa bulan perbani awal pada 22 November. Bulan akan terlihat setelah matahari terbenam hingga tengah malam. Kemudian bulan menjauh lagi dari bumi atau berada di titik apogee dengan jarak sejauh 405.894 kilometer.
Sumber: Tempo.co