SUKABUMIUPDATE.com - Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono , mengatakan penularan Covid-19 kepada keluarga saat libur panjang sulit diatasi. Sebab, banyak warga yang berpotensi melakukan perjalanan.
Sementara itu, Indonesia tidak bisa membuat pola penularan virus atau pelacakan dengan baik.
"Susah itu keluarga banyak banget, yang bepergian banyak banget," kata dia dilansir dari Tempo.co, Kamis, 29 Oktober 2020.
Pola yang dimaksud adalah data penularan Covid-19. Misalnya, pasien pertama kali tertular virus Corona dari perjalanan menggunakan pesawat. Si pasien kemudian berinteraksi dengan orang lain saat rapat atau menghadiri pertemuan tertentu hingga akhirnya kembali pulang ke rumah.
Menurut dia, pencegahan kasus Covid-19 di rumah tangga harus dimulai dari kedisiplinan masyarakat menerapkan 3M. 3M merupakan singkatan dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
Cara ini, Pandu menjelaskan, adalah salah satu upaya untuk memutus rantai penularan Covid-19. "Kami memutus rantai penularan melalui perilaku penduduk, yaitu 3M dan surveilans," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya mewaspadai penularan Covid-19 melalui klaster keluarga saat libur panjang akhir Oktober ini.
Dia khawatir kasus Covid-19 pada klaster keluarga melonjak setelah libur panjang lantaran interaksi orang berpotensi semakin intensif. Anies memaparkan, pasien positif Covid-19 dari klaster keluarga mencapai 39 persen dari total kasus.
Sumber: Tempo.co