SUKABUMIUPDATE.com - Kegiatan belajar mengajar di sekolah telah lama terganggu akibat pandemi Covid-19. Anak-anak terpaksa belajar di rumah dan berpotensi kehilangan kualitas kegiatan belajar terbaik.
Pada Mei lalu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengeluarkan survei yang dilakukan terhadap 61.913 orangtua, 19.296 guru, dan 64.386 peserta didik di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Berdasarkan survei tersebut, diketahui 85,5 persen orangtua mengaku khawatir bila sekolah kembali dibuka dan 72,2 persen orangtua setuju sistem Pembelajaran Jarak Jauh.
Melihat data tersebut, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia atau GMB Indonesia, Lenang Manggala mengatakan bahwa pelaksana pendidikan harus berupaya menjawab hasil riset tersebut dengan tetap menjaga kualitas pendidikan dan pelajaran untuk anak.
Untuk itu ia menekankan pentingnya solusi dan bantuan kepada para tenaga pengajar di Indonesia.
"Hal yang benar-benar kita butuhkan adalah memfasilitasi para guru, siswa, dan orangtua di Indonesia untuk bersama-sama mendigitalisasi sekolahnya," kata Lenang Manggala melalui siaran tertulis yang dilansir dari Suara.com, Senin (19/10/2020).
Salah satunya lewat fasilitas bertajuk DigiLite. Lewat platform tersebut, tenaga pengajar akan bekerja lebih ringan dan terbantu lewat adanya fitur-fitur seperti Presensi, Perizinan, Kalender Pendidikan, Uji Kompetensi, PR & Hasil Belajar, Daftar Tugas, hingga RPP Guru.
GMB-Indonesia juga turut menghadirkan Kelas Literasi, Kelas Karakter dan Kelas Talenta yang dapat diakses tenaga pengajar secara gratis melalui aplikasi DigiLite yang sudah dapat diunduh di Playstore dan Appstore.
"Dengan menggabungkan sebuah program literasi dan sebuah platform pendidikan yang terintegrasi dan terotomasi, kita bisa mendorong sekaligus memfasilitasi para pendidik dan peserta didik, untuk dapat senantiasa belajar, berkarya, terkoneksi, menginspirasi, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan dunia," pungkas Chief Program Officer, Khabib Bima Setiyawan.
Sumber: Suara.com