SUKABUMIUPDATE.com - Para peneliti di National Institute for Health Research Inggris menyebut ada empat gejala Covid-19 yang bertahan cukup lama di dalam tubuh manusia. Dari laporan yang mereka terima, ribuan orang yang telah sembuh mengalami gejala seperti kelelahan, sesak napas, nyeri otot, dan aritmia jantung berbulan-bulan setelah menderita penyakit tersebut.
Akademisi di National Institute for Health Research mengingatkan anak-anak pun dapat menderita gejala virus corona yang lama. Para ahli juga mengklaim gejala tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yakni sindrom perawatan pasca-intensif (PICS), sindrom kelelahan kronis (PVFS), kerusakan organ permanen (POD), dan sindrom Covid-19 jangka panjang (LTCS).
“Menjadi jelas, bagi sebagian orang infeksi Covid-19 adalah penyakit jangka panjang," kata laporan itu, seperti dikutip dari Tempo.co.
Penulis laporan Dr. Elaine Maxwell menerangkan sindrom pascaperawatan intensif terjadi ketika pasien yang sakit kritis menderita berbagai masalah kesehatan setelah lama tinggal di rumah sakit. Ini dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan otot yang dapat disebabkan tidak bergerak terlalu lama, penyebab tidak langsung yakni dari virus itu sendiri.
Pasien PICS mungkin menderita kecemasan atau masalah kesehatan mental lain atau bahkan disfungsi otak. Beberapa pasien mengalami kelelahan dan kabut otak dengan cara yang sesuai dengan PVFS, sindrom yang terlihat setelah infeksi macam virus lain, seperti enterovirus atau rubella.
Sementara beberapa orang memiliki bukti jelas kerusakan organ permanen yang disebabkan oleh virus, terutama paru-paru dan jantung. Maxwell menambahkan sebuah kelompok yang signifikan memiliki gejala yang tidak sesuai dengan kategori tersebut dan menggambarkan naik turun gejala yang bergerak ke seluruh tubuh dan tidak berlanjut menuju pemulihan.
Pihaknya mendengar beberapa orang mungkin dimulai dengan infeksi ringan, lebih ringan dari infeksi dada sebelumnya, meskipun tidak demam dan tidak batuk. Gejala kemudian muncul di berbagai bagian tubuh, seperti jantung, kulit, atau usus.
"Yang lain mengembangkan aritmia jantung baru dan tak sadarkan diri hingga enam bulan dalam perjalanan gejala mereka," tuturnya.
Kepala Petugas Medis Alat Penilaian Gejala Terkemuka Doctorlink, Dr. Ben Littlewood-Hillsdon, mengatakan ada orang yang dalam perawatan intensif dengan Covid-19 tetapi telah sembuh total. Sementara di sisi lain, ada orang yang mengalami infeksi yang relatif kecil tetapi kemudian mengalami gejala yang tidak kunjung sembuh selama berbulan-bulan.
"Ada sejumlah besar dana yang digunakan untuk proyek penelitian berskala besar sehingga profesional medis dapat lebih memahami cara virus memanifestasikan diri," tandasnya.
Sumber: Tempo.co